- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularPenyakit Henoch-Schönlein Purpura (HSP): Peradangan Pembuluh Darah Kecil

Penyakit Henoch-Schönlein Purpura (HSP): Peradangan Pembuluh Darah Kecil

Apakah anak Anda tiba-tiba muncul bercak ungu kemerahan di kulit, terutama di kaki atau bokong, disertai nyeri sendi atau sakit perut? Keluhan ini bisa jadi tanda Henoch-Schönlein Purpura (HSP), penyakit peradangan pembuluh darah kecil yang paling sering terjadi pada anak-anak, meski orang dewasa juga bisa mengalaminya. Meskipun banyak kasus sembuh dengan sendirinya, deteksi dini penting agar komplikasi serius, terutama pada ginjal, dapat diantisipasi.

Apa Itu Penyakit Henoch-Schönlein Purpura (HSP)?

Henoch-Schönlein Purpura (HSP) adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah kecil (kapiler), menyebabkan peradangan. Kondisi ini termasuk vasculitis, yang memengaruhi kulit, sendi, usus, dan ginjal. HSP dikenal juga sebagai IgA vasculitis, karena imunoglobulin A (IgA) ikut menumpuk di pembuluh darah.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab HSP tidak selalu pasti, tetapi beberapa faktor dapat memicu atau meningkatkan risiko:

  • Infeksi virus atau bakteri: Contoh, infeksi saluran pernapasan atas.
  • Reaksi terhadap obat atau vaksin tertentu (jarang).
  • Genetik: Riwayat keluarga dengan penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko.
  • Usia: Anak-anak antara 2–11 tahun lebih sering terkena, meski orang dewasa juga bisa.
  • Jenis kelamin: Laki-laki sedikit lebih berisiko dibanding perempuan.

Gejala-Gejala HSP

Gejala bisa muncul tiba-tiba dan bervariasi, antara lain:

  • Ruam kulit: Bercak ungu kemerahan atau purpura, biasanya di kaki, bokong, atau lengan.
  • Nyeri sendi dan bengkak: Terutama lutut dan pergelangan kaki.
  • Sakit perut: Kram, mual, muntah, atau bahkan perdarahan saluran cerna.
  • Masalah ginjal: Urin berdarah atau bengkak pada wajah dan kaki, terutama pada kasus berat.
  • Demam ringan dan kelelahan pada beberapa pasien.

Proses Diagnosis

Diagnosis HSP dilakukan melalui:

  1. Pemeriksaan fisik: Menilai ruam, pembengkakan sendi, dan gejala lain.
  2. Tes darah dan urin: Untuk memantau fungsi ginjal dan menilai inflamasi.
  3. Biopsi kulit atau ginjal: Jika diagnosis masih meragukan atau terjadi komplikasi ginjal.
  4. Riwayat kesehatan: Dokter akan menanyakan apakah ada infeksi atau obat-obatan yang memicu gejala.

Pilihan Pengobatan

HSP biasanya bersifat self-limiting, artinya banyak kasus sembuh dalam 2–4 minggu. Namun, perawatan dapat membantu meringankan gejala dan mencegah komplikasi:

1. Pengobatan Medis

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS): Untuk nyeri sendi dan peradangan ringan.
  • Kortikosteroid: Diberikan pada kasus berat, seperti nyeri perut parah atau komplikasi ginjal.
  • Pemantauan fungsi ginjal: Sangat penting pada anak dan orang dewasa.

2. Pendekatan Mandiri dan Gaya Hidup

  • Istirahat cukup untuk membantu tubuh pulih.
  • Minum cukup air agar ginjal tetap sehat.
  • Kompres hangat atau dingin untuk meredakan nyeri sendi.
  • Nutrisi seimbang dengan buah, sayur, dan protein cukup untuk mendukung sistem imun.

3. Alternatif dan Pendekatan Tambahan

  • Aktivitas ringan sesuai toleransi pasien, untuk menjaga mobilitas sendi.
  • Konsultasi dengan fisioterapis jika nyeri sendi berkepanjangan.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

Karena penyebab pastinya sering tidak diketahui, pencegahan HSP bersifat umum:

  • Hindari infeksi: Rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan.
  • Pantau gejala dini: Segera periksa ke dokter jika muncul ruam, nyeri sendi, atau darah dalam urin.
  • Kesehatan ginjal: Minum cukup air dan rutin kontrol kesehatan ginjal, terutama jika pernah terkena HSP sebelumnya.
  • Nutrisi dan istirahat cukup: Mendukung pemulihan dan sistem imun tubuh.

Henoch-Schönlein Purpura (HSP) adalah peradangan pembuluh darah kecil yang paling sering terjadi pada anak-anak, dengan gejala khas ruam ungu, nyeri sendi, dan sakit perut. Meskipun sebagian besar kasus sembuh sendiri, deteksi dini, perawatan medis yang tepat, dan pemantauan rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi, terutama pada ginjal. Dengan perhatian dan gaya hidup sehat, pasien HSP dapat pulih dan menjalani kehidupan normal.

Pertumbuhan tinggi, otot kurang berkembang, atau masalah reproduksi pada laki-laki? Bisa jadi itu Sindrom Klinefelter, kelainan genetik langka. baca artikel ini untuk kenali gejala, penyebab, dan cara penanganannya! https://rumahsakitband.com/sindrom-klinefelter-kelainan-genetik-pada-laki-laki/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme