Pernahkah Anda atau orang terdekat mengalami perut terasa sangat kembung, nyeri hebat, namun saat dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya sumbatan pada usus? Kondisi seperti ini bisa menimbulkan kebingungan, bahkan kekhawatiran, karena gejalanya mirip dengan penyumbatan usus padahal penyebabnya berbeda. Salah satu gangguan langka yang dapat menimbulkan keluhan tersebut adalah Sindrom Ogilvie, atau disebut juga pembesaran akut usus besar tanpa sumbatan fisik.
Apa Itu Sindrom Ogilvie?
Sindrom Ogilvie adalah kondisi di mana usus besar mengalami pelebaran (dilatasi) secara signifikan, tetapi tanpa adanya sumbatan mekanis seperti tumor, batu feses, atau jaringan parut. Penyakit ini juga dikenal sebagai pseudobstruction usus besar akut, karena gejalanya menyerupai penyumbatan sungguhan.
Kondisi ini termasuk darurat medis karena pembesaran usus besar yang terlalu besar dapat menyebabkan pecahnya dinding usus (perforasi), yang bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti Sindrom Ogilvie belum sepenuhnya diketahui. Namun, para ahli menduga kondisi ini terjadi akibat gangguan sistem saraf otonom yang mengatur pergerakan otot usus. Ketidakseimbangan antara aktivitas saraf simpatis dan parasimpatis menyebabkan usus besar kehilangan kemampuannya untuk berkontraksi secara normal.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya sindrom ini antara lain:
- Operasi besar, terutama pada daerah panggul, tulang belakang, atau perut.
- Cedera tulang belakang yang memengaruhi kontrol saraf pada saluran cerna.
- Infeksi berat atau sepsis.
- Kondisi medis kronis seperti gagal jantung, diabetes, atau penyakit neurologis.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti opioid, antikolinergik, atau obat penenang.
- Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah.
Gejala-Gejala yang Muncul
Sindrom Ogilvie biasanya berkembang secara bertahap dalam beberapa hari. Gejala utamanya mirip dengan penyumbatan usus besar, antara lain:
- Perut terasa kembung dan membesar.
- Nyeri perut sedang hingga berat.
- Mual dan muntah.
- Tidak bisa buang gas atau buang air besar.
- Kadang disertai demam bila sudah terjadi peradangan atau infeksi.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, pembesaran usus dapat menyebabkan pecahnya dinding usus, menimbulkan infeksi parah di rongga perut (peritonitis), dan mengancam jiwa.
Proses Diagnosis
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, di antaranya:
- Pemeriksaan fisik, termasuk mendengarkan bunyi usus dengan stetoskop.
- Foto rontgen atau CT scan perut, untuk melihat pelebaran usus besar dan menyingkirkan kemungkinan adanya sumbatan.
- Pemeriksaan darah, untuk mendeteksi tanda infeksi atau ketidakseimbangan elektrolit.
- Dalam beberapa kasus, kolonoskopi dapat dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan fisik di dalam usus.
Pilihan Pengobatan
Penanganan Sindrom Ogilvie bergantung pada tingkat keparahannya dan kondisi umum pasien.
1. Perawatan konservatif (non-bedah):
- Menghentikan sementara konsumsi makanan dan minuman lewat mulut.
- Pemasangan nasogastric tube untuk mengeluarkan gas dan cairan dari perut.
- Pemberian cairan infus dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit.
- Menghentikan atau mengganti obat-obatan yang dapat memperburuk kondisi usus.
2. Terapi obat-obatan:
- Dokter dapat memberikan neostigmine, obat yang membantu merangsang kontraksi otot usus. Obat ini diberikan dengan pemantauan ketat di rumah sakit karena bisa menimbulkan efek samping pada jantung.
3. Prosedur invasif atau operasi:
- Jika perawatan konservatif gagal atau usus tampak terlalu membesar, dokter dapat melakukan dekompresi melalui kolonoskopi.
- Bila sudah terjadi perforasi atau peritonitis, diperlukan tindakan operasi darurat untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang rusak.
Pencegahan dan Tips Hidup Sehat
Tidak semua kasus Sindrom Ogilvie dapat dicegah, namun beberapa langkah berikut bisa membantu menurunkan risikonya, terutama bagi pasien yang sedang dalam masa pemulihan pascaoperasi atau memiliki penyakit kronis:
- Bergerak atau mobilisasi dini setelah operasi bila memungkinkan.
- Memantau fungsi usus, terutama bila menggunakan obat-obatan yang memperlambat pencernaan.
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dengan konsumsi air yang cukup dan pola makan seimbang.
- Konsultasi rutin dengan dokter untuk memantau efek samping obat yang dikonsumsi jangka panjang.
Sindrom Ogilvie merupakan kondisi langka namun berpotensi mengancam nyawa jika tidak segera dikenali dan ditangani. Gejalanya sering menyerupai penyumbatan usus, padahal penyebabnya adalah gangguan fungsi saraf pada usus besar. Deteksi dini, pemantauan ketat, serta perawatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami perut kembung hebat disertai nyeri dan sulit buang gas, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan permanen pada usus.

Perut membesar dan nyeri hebat? Waspadai Megakolon Toksik, pembesaran usus besar yang berisiko fatal — baca artikel ini untuk kenali gejala dan penanganannya! https://rumahsakitband.com/memahami-megakolon-toksik-pembesaran-usus-besar-yang-mengancam-nyawa/