- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularSindrom Sheehan: Efek Kekurangan Hormon Akibat Perdarahan Persalinan

Sindrom Sheehan: Efek Kekurangan Hormon Akibat Perdarahan Persalinan

Banyak ibu baru yang merasa lelah berkepanjangan, sulit menyusui, atau mengalami perubahan mood drastis setelah melahirkan. Terkadang keluhan ini dianggap wajar pasca persalinan, padahal bisa menjadi tanda adanya gangguan hormon serius, salah satunya Sindrom Sheehan. Kondisi ini meski jarang, namun penting dikenali karena dapat memengaruhi kualitas hidup ibu dan kesehatan jangka panjang.

Apa Itu Sindrom Sheehan?

Sindrom Sheehan adalah kondisi langka yang terjadi akibat kerusakan kelenjar pituitari (hipofisis) setelah ibu mengalami perdarahan hebat saat persalinan (postpartum hemorrhage). Kelenjar pituitari berperan penting dalam mengatur hormon yang mengontrol pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, dan fungsi organ lain. Kerusakan pada kelenjar ini menyebabkan kekurangan hormon (hipopituitarisme) yang memengaruhi berbagai sistem tubuh.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama Sindrom Sheehan adalah perdarahan hebat saat melahirkan, yang menurunkan aliran darah ke kelenjar pituitari sehingga terjadi kerusakan jaringan. Selain itu, beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya sindrom ini meliputi:

  • Persalinan dengan perdarahan postpartum berat atau shock hipovolemik
  • Persalinan lama atau sulit (dystocia)
  • Operasi caesar darurat
  • Riwayat hipertensi atau preeklamsia
  • Kurangnya perawatan medis saat perdarahan pasca persalinan

Gejala-Gejala Sindrom Sheehan

Gejala Sindrom Sheehan bisa muncul segera setelah persalinan atau bertahun-tahun kemudian, tergantung tingkat kerusakan kelenjar pituitari. Beberapa gejala yang umum terjadi:

1. Gejala awal pasca persalinan:

  • Sulit atau tidak bisa menyusui (agalaktia)
  • Kelelahan ekstrem dan lemah
  • Tekanan darah rendah
  • Penurunan berat badan tanpa sebab

2. Gejala jangka panjang:

  • Gangguan menstruasi atau berhentinya haid
  • Rambut rontok, termasuk alis dan bulu kemaluan
  • Penurunan libido
  • Kulit kering atau pucat
  • Hipoglikemia (gula darah rendah)
  • Masalah psikologis seperti depresi atau cemas

Jika tidak ditangani, kekurangan hormon ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk masalah jantung, gangguan metabolisme, dan masalah kesuburan.

Proses Diagnosis

Untuk mendiagnosis Sindrom Sheehan, dokter akan melakukan:

  • Riwayat medis dan persalinan, termasuk kehilangan darah saat melahirkan
  • Pemeriksaan fisik, melihat tanda-tanda hipopituitarisme seperti rambut rontok, kulit kering, dan tekanan darah rendah
  • Tes darah, untuk memeriksa kadar hormon pituitari dan hormon target tubuh seperti tiroid, kortisol, dan hormon reproduksi
  • Pencitraan otak (MRI atau CT scan), untuk melihat kondisi kelenjar pituitari

Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan memulihkan fungsi hormon.

Pilihan Pengobatan

Sindrom Sheehan tidak dapat disembuhkan, tetapi gejala dan kekurangan hormon bisa dikendalikan dengan terapi pengganti hormon.

1. Terapi hormon:

  • Kortikosteroid, untuk menggantikan hormon adrenal (kortisol)
  • Levotiroksin, untuk menggantikan hormon tiroid
  • Estrogen dan progesteron, untuk wanita yang mengalami gangguan menstruasi
  • Hormon pertumbuhan atau hormon lain, sesuai kebutuhan individu

2. Dukungan medis dan psikologis:

  • Konsultasi gizi untuk menjaga kesehatan dan energi
  • Dukungan psikologis atau terapi, untuk mengatasi depresi dan kecemasan
  • Pemantauan rutin kadar hormon dan fungsi organ

Dengan penanganan yang tepat, ibu dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan kualitas hidup yang baik.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

Beberapa langkah yang dapat membantu mencegah atau meminimalkan risiko Sindrom Sheehan:

  • Mendapatkan perawatan persalinan yang memadai, termasuk penanganan perdarahan postpartum
  • Memantau tanda-tanda kekurangan hormon setelah persalinan
  • Menjalani pola makan sehat dan seimbang, untuk mendukung pemulihan tubuh
  • Berolahraga ringan sesuai anjuran dokter
  • Konsultasi rutin dengan dokter kandungan atau endokrinologi jika mengalami gejala mencurigakan

Sindrom Sheehan merupakan komplikasi langka namun serius pasca persalinan akibat kerusakan kelenjar pituitari. Gejalanya bisa tampak ringan seperti kelelahan atau sulit menyusui, namun seiring waktu dapat berkembang menjadi kekurangan hormon yang memengaruhi seluruh tubuh.

Deteksi dini, pemeriksaan hormon, dan terapi pengganti hormon adalah kunci utama agar ibu tetap sehat dan berkualitas hidup tetap terjaga. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala mencurigakan setelah persalinan, segera konsultasikan ke dokter spesialis endokrin atau kandungan.

Sering merasa mual, pusing, atau diare setelah makan pasca operasi lambung? Bisa jadi itu Sindrom Dumping. Baca artikel ini untuk memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya! https://rumahsakitband.com/memahami-sindrom-dumping-efek-samping-pencernaan-setelah-operasi-lambung/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme