Apakah Anda sering merasa kesemutan di tangan atau kaki, mengalami kram otot, atau mudah lelah tanpa alasan jelas? Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda hipoparatiroidisme, kondisi yang jarang namun penting dikenali karena dapat menyebabkan kadar kalsium dalam darah rendah (hipokalsemia). Kekurangan kalsium tidak hanya memengaruhi kekuatan tulang, tetapi juga fungsi saraf, jantung, dan otot.
Apa Itu Hipoparatiroidisme?
Hipoparatiroidisme adalah gangguan hormon yang terjadi ketika kelenjar paratiroid gagal memproduksi hormon paratiroid (PTH) dalam jumlah cukup. Hormon ini berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah dan tulang. Kekurangan PTH menyebabkan kalsium darah turun dan fosfat meningkat, sehingga memicu berbagai gejala dan komplikasi.
Penyebab dan Faktor Risiko
Hipoparatiroidisme dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Bedah leher atau tiroid, terutama operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau paratiroid
- Kerusakan autoimun, di mana tubuh menyerang kelenjar paratiroid sendiri
- Keturunan/genetik, termasuk kondisi langka yang memengaruhi fungsi paratiroid sejak lahir
- Kekurangan magnesium dalam tubuh yang memengaruhi produksi PTH
- Gangguan lain, seperti radiasi di leher atau penyakit infiltratif pada kelenjar paratiroid
Faktor risiko meningkat pada mereka yang memiliki riwayat operasi leher atau gangguan autoimun.
Gejala Hipoparatiroidisme
Gejala hipoparatiroidisme sering muncul secara bertahap dan dapat memengaruhi banyak sistem tubuh:
1. Gejala neurologis dan otot:
- Kesemutan atau mati rasa di tangan, kaki, dan wajah
- Kram otot, terutama di lengan, kaki, dan wajah
- Kejang otot atau tetani (kram parah yang menetap)
- Kelemahan dan kelelahan
2. Gejala lain:
- Kulit kering, rambut rapuh, dan kuku rapuh
- Masalah gigi atau gusi
- Gangguan irama jantung (aritmia) akibat kadar kalsium rendah
- Perubahan mood, cemas, atau depresi
Jika tidak ditangani, hipoparatiroidisme dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kejang parah, masalah jantung, dan osteoporosis.
Proses Diagnosis
Diagnosis hipoparatiroidisme dilakukan melalui kombinasi:
- Riwayat medis, termasuk operasi leher atau gangguan autoimun
- Pemeriksaan fisik, menilai tanda-tanda tetani atau kram otot
- Tes darah, untuk memeriksa kadar kalsium, fosfat, dan hormon paratiroid (PTH)
- Tes tambahan, seperti magnesium, vitamin D, dan fungsi ginjal
- Pencitraan jarang diperlukan, kecuali untuk mendeteksi kelainan struktur kelenjar paratiroid
Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan mengelola kadar kalsium tubuh secara tepat.
Pilihan Pengobatan
Tujuan utama pengobatan hipoparatiroidisme adalah menjaga kadar kalsium dalam darah tetap normal.
1. Terapi obat:
- Kalsium oral atau intravena untuk menambah kadar kalsium
- Vitamin D (calcitriol atau alfacalcidol), membantu tubuh menyerap kalsium
- Magnesium, jika terdapat kekurangan magnesium
- Rekombinan PTH dalam kasus tertentu untuk pasien yang tidak merespons terapi standar
2. Perubahan gaya hidup:
- Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, yogurt, keju, ikan, dan sayuran hijau
- Hindari alkohol berlebihan dan kafein tinggi yang dapat menurunkan penyerapan kalsium
- Aktivitas fisik teratur untuk menjaga kesehatan tulang
Pencegahan dan Tips Hidup Sehat
Beberapa langkah yang dapat membantu mencegah atau mengelola hipoparatiroidisme:
- Rutin memeriksakan kadar kalsium jika memiliki riwayat operasi leher atau gangguan autoimun
- Kenali gejala awal seperti kesemutan, kram, dan kelelahan
- Jalani pola makan seimbang dengan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup
- Konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau obat baru
Hipoparatiroidisme adalah kondisi langka yang memengaruhi produksi hormon paratiroid dan kadar kalsium dalam darah. Deteksi dini, pengelolaan hormon dan kalsium, serta pola hidup sehat adalah kunci utama untuk mencegah komplikasi serius.
Jika Anda mengalami gejala seperti kesemutan, kram otot, atau mudah lelah tanpa sebab jelas, segera konsultasikan ke dokter spesialis endokrin untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.

Sering lelah, berat badan berubah, atau haid tidak teratur? Bisa jadi itu Hipopituitarisme, gangguan hormon yang bisa menimbulkan komplikasi serius — baca artikel ini untuk mengenali gejala dan pentingnya deteksi dini! https://rumahsakitband.com/hipopituitarisme-deteksi-awal-untuk-pencegahan-komplikasi-hormon/