Sesak napas saat beraktivitas sering dianggap sebagai masalah ringan, misalnya karena kurang olahraga atau kelelahan. Namun, pada sebagian orang, sesak napas bisa menjadi tanda dari penyakit serius bernama hipertensi pulmonal, yaitu tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru-paru. Penyakit ini jarang diketahui, tetapi dapat berbahaya karena bisa membebani jantung dan berujung pada gagal jantung kanan.
Apa Itu Hipertensi Pulmonal?
Hipertensi pulmonal adalah kondisi ketika tekanan darah di arteri paru-paru meningkat lebih tinggi dari normal. Normalnya, tekanan arteri paru sekitar 8–20 mmHg saat istirahat. Pada penderita hipertensi pulmonal, tekanan bisa mencapai >25 mmHg.
Kondisi ini menyebabkan jantung kanan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke paru-paru. Jika dibiarkan, lama-kelamaan jantung kanan bisa melemah dan mengalami gagal jantung.Hipertensi pulmonal adalah kondisi tekanan darah tinggi di arteri paru-paru, yang memaksa jantung bekerja lebih keras memompa darah.
Penyebab dan Faktor Risiko
- Penyakit jantung bawaan.
- Penyakit paru kronis (asma, PPOK).
- Pembekuan darah di paru.
- Faktor genetik.
Gejala
- Sesak napas saat aktivitas.
- Kelelahan.
- Pusing atau pingsan.
- Bengkak di pergelangan kaki.
- Nyeri dada.
Diagnosis
- Echocardiogram.
- Tes fungsi paru.
- Kateterisasi jantung kanan.
Pengobatan
- Obat: vasodilator, diuretik, pengencer darah.
- Oksigen tambahan.
- Transplantasi paru atau jantung pada kasus berat.
Pencegahan & Tips Sehat
- Hindari rokok.
- Kelola penyakit jantung/paru dengan baik.
- Olahraga ringan sesuai anjuran dokter.
- Kontrol rutin ke spesialis.

Sering tidak bergejala, aneurisma aorta bisa berkembang diam-diam hingga berbahaya. Simak artikel berikut untuk memahami lebih lanjut tentang kondisi ini.