Pernahkah Anda merasa cepat lelah, mengalami nyeri sendi yang berkepanjangan, atau warna kulit tampak lebih gelap tanpa alasan yang jelas? Banyak orang menganggap keluhan tersebut sebagai masalah sepele akibat gaya hidup, padahal bisa saja itu merupakan tanda dari penyakit hemokromatosis, yaitu kondisi ketika tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan.
Jika tidak ditangani, penumpukan zat besi ini dapat merusak organ penting seperti hati, jantung, dan pankreas. Sayangnya, hemokromatosis sering tidak terdeteksi sejak awal karena gejalanya mirip dengan masalah kesehatan lain.
Apa Itu Hemokromatosis?
Hemokromatosis adalah penyakit ketika tubuh menyerap dan menyimpan zat besi dalam jumlah berlebihan. Akibatnya, kadar zat besi menumpuk di berbagai organ tubuh. Kondisi ini bisa bersifat:
- Primer (genetik): Disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi pengaturan penyerapan zat besi.
- Sekunder: Terjadi akibat kondisi lain, seperti penyakit hati kronis, transfusi darah berulang, atau gangguan darah tertentu.
Penyebab dan Faktor Risiko Hemokromatosis
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hemokromatosis, antara lain:
- Faktor genetik: Memiliki keluarga dengan riwayat hemokromatosis.
- Jenis kelamin: Pria lebih berisiko karena tidak mengalami kehilangan zat besi secara rutin melalui menstruasi atau kehamilan.
- Kondisi medis tertentu: Seperti anemia kronis, penyakit hati, atau riwayat transfusi darah jangka panjang.
- Usia: Gejala biasanya muncul setelah usia 30–40 tahun pada pria, dan lebih lambat pada wanita.
Gejala Hemokromatosis
Hemokromatosis sering kali tidak menimbulkan gejala di awal. Namun, seiring meningkatnya kadar zat besi dalam tubuh, gejala berikut dapat muncul:
- Mudah lelah dan lemah
- Nyeri sendi, terutama pada jari tangan
- Gangguan hati (pembesaran hati, sirosis, hingga kanker hati)
- Warna kulit lebih gelap (seperti perunggu)
- Gangguan jantung, seperti gagal jantung atau aritmia
- Diabetes mellitus akibat kerusakan pankreas
- Penurunan gairah seksual atau gangguan kesuburan
Proses Diagnosis Hemokromatosis
Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan pemeriksaan:
- Tes darah: Mengukur kadar ferritin (penyimpanan zat besi) dan saturasi transferin.
- Tes genetik: Untuk mendeteksi mutasi gen HFE pada hemokromatosis primer.
- Pencitraan (MRI atau USG hati): Melihat sejauh mana zat besi menumpuk di organ.
- Biopsi hati: Jika diperlukan, untuk menilai kerusakan hati.
Pengobatan Hemokromatosis
Tujuan utama pengobatan adalah menurunkan kadar zat besi berlebih dalam tubuh. Beberapa metode yang umum dilakukan:
- Flebotomi (terapi pengeluaran darah)
Prosedur ini mirip dengan donor darah, dilakukan secara rutin untuk mengurangi kadar zat besi dalam tubuh. - Obat khelasi besi
Jika flebotomi tidak memungkinkan, dokter dapat memberikan obat untuk mengikat zat besi agar bisa dikeluarkan melalui urine atau feses. - Perubahan gaya hidup
- Menghindari suplemen zat besi dan vitamin C dosis tinggi (karena vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi).
- Mengurangi konsumsi alkohol yang bisa memperburuk kerusakan hati.
- Menghindari makanan mentah laut tertentu (seperti kerang mentah) karena rentan terkontaminasi bakteri yang berbahaya bagi penderita hemokromatosis.
- Menghindari suplemen zat besi dan vitamin C dosis tinggi (karena vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi).
Pencegahan dan Tips Hidup Sehat
Hemokromatosis primer yang bersifat genetik memang tidak dapat dicegah, tetapi risikonya bisa diminimalkan dengan deteksi dini, terutama bila ada riwayat keluarga. Adapun beberapa tips yang bisa membantu menjaga kesehatan penderita hemokromatosis:
- Rutin kontrol medis dan cek kadar zat besi.
- Konsumsi makanan seimbang dengan batasi daging merah berlebihan.
- Hindari alkohol untuk melindungi fungsi hati.
- Aktif berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme.
- Diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun.
Hemokromatosis adalah kondisi serius yang sering tidak terdeteksi dini karena gejalanya samar. Padahal, bila ditangani lebih awal, risiko kerusakan organ vital bisa dicegah. Jika Anda mengalami keluhan seperti mudah lelah, nyeri sendi, atau memiliki riwayat keluarga dengan hemokromatosis, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Deteksi dini adalah kunci menjaga kualitas hidup tetap optimal.

Pernah merasa mati rasa di tangan atau kaki, mudah lelah, atau penglihatan tiba-tiba kabur tanpa sebab jelas? Bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan tanda penyakit serius bernama Sklerosis Multipel. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang apa itu Sklerosis Multipel, penyebab, gejala, hingga cara mengelolanya agar tidak terlambat terdeteksi. https://rumahsakitband.com/sklerosis-multipel-penyakit-autoimun-pada-sistem-saraf/