- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak Menular Leptomeningitis: Infeksi Langka pada Otak dan Sumsum Tulang Belakang

 Leptomeningitis: Infeksi Langka pada Otak dan Sumsum Tulang Belakang

“Anak atau orang dewasa tiba-tiba demam tinggi, leher terasa kaku, sering mual dan muntah, bahkan mengalami sakit kepala hebat. Tetapi dianggap hanya flu atau masuk angin biasa.”
Keluhan seperti ini sering diabaikan, padahal bisa menjadi tanda leptomeningitis, infeksi serius pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang memerlukan penanganan cepat untuk mencegah komplikasi permanen atau kematian.

Apa Itu Leptomeningitis?

Leptomeningitis adalah peradangan atau infeksi pada leptomeninges, yaitu lapisan tipis yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, dan bisa berkembang dengan cepat. Penyakit ini tergolong darurat medis, karena otak dan sistem saraf pusat sangat rentan terhadap kerusakan akibat peradangan.

Penyebab dan Faktor Risiko

Leptomeningitis dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme:

  • Bakteri, seperti Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, atau Haemophilus influenzae.
  • Virus, termasuk enterovirus, herpes simplex, atau virus lain yang menyerang sistem saraf pusat.
  • Jamur, terutama pada orang dengan sistem imun lemah.

Faktor risiko meliputi:

  • Usia muda atau tua, karena sistem imun lebih rentan.
  • Sistem imun lemah, seperti penderita HIV, pasien kanker, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
  • Paparan lingkungan atau kontak dekat dengan penderita, misalnya di sekolah atau tempat kerja.
  • Perjalanan ke daerah endemik atau tempat dengan sanitasi buruk.

Gejala-Gejala yang Muncul

Gejala leptomeningitis biasanya muncul secara mendadak dan dapat meliputi:

  • Demam tinggi mendadak
  • Sakit kepala hebat
  • Leher kaku atau sulit menunduk
  • Mual, muntah, dan penurunan nafsu makan
  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia)
  • Kebingungan, kantuk berlebihan, atau kejang pada kasus berat

Pada bayi atau anak kecil, gejala dapat berupa rewel, kehilangan nafsu makan, atau perut kembung.

Proses Diagnosis

Diagnosis leptomeningitis dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat medis, termasuk tanda-tanda meningitis klasik (leher kaku, demam, sakit kepala).
  • Tes darah untuk mendeteksi infeksi dan peradangan.
  • Lumbal pungsi (spinal tap) untuk mengambil cairan serebrospinal, yang dianalisis untuk mengetahui penyebab infeksi.
  • CT scan atau MRI otak jika dicurigai ada komplikasi seperti pembengkakan otak atau abses.

Pilihan Pengobatan

  1. Terapi medis
    • Antibiotik intravena untuk infeksi bakteri, diberikan segera setelah diagnosis dicurigai.
    • Obat antivirus untuk kasus yang disebabkan virus tertentu, seperti herpes simplex.
    • Antijamur untuk infeksi jamur pada pasien imunokompromais.
    • Obat pendukung: obat penurun demam, cairan infus, dan perawatan ICU bila perlu.
  2. Perawatan mandiri / pendukung
    • Istirahat total dan hidrasi optimal.
    • Pemantauan ketat di rumah sakit selama masa pengobatan.
  3. Pendekatan alternatif
    • Tidak ada terapi alternatif yang terbukti efektif; pengobatan harus dilakukan di bawah pengawasan medis.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

  • Vaksinasi: beberapa jenis meningitis bakteri dapat dicegah dengan vaksin, seperti vaksin meningokokus, pneumokokus, atau Haemophilus influenzae tipe b.
  • Kebersihan pribadi: cuci tangan rutin, tutup mulut saat batuk atau bersin, dan hindari kontak dekat dengan penderita.
  • Lingkungan sehat: ventilasi baik di rumah dan sekolah, serta sanitasi yang memadai.
  • Pemantauan dini: segera periksa ke dokter jika muncul gejala demam tinggi, sakit kepala hebat, atau leher kaku.

Leptomeningitis adalah infeksi serius yang dapat menyerang otak dan sumsum tulang belakang, menimbulkan komplikasi permanen jika terlambat ditangani. Deteksi dini, pengobatan cepat dengan antibiotik/antivirus sesuai penyebab, dan pencegahan melalui vaksinasi dan kebersihan sangat penting untuk melindungi kesehatan anak dan orang dewasa. Jangan menunda pemeriksaan medis bila muncul gejala mencurigakan.

Gigitan serangga kecil bisa membawa parasit berbahaya yang memicu penyakit Chagas. Yuk, kenali risikonya sebelum terlambat! https://rumahsakitband.com/penyakit-chagas-infeksi-tropis-yang-jarang-dikenal/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme