Polisitemia Vera: Produksi Sel Darah Merah Berlebihan

“Sering merasa kepala pusing, mudah lelah, atau bahkan kulit tampak kemerahan tanpa alasan jelas, tetapi dianggap efek kurang tidur atau stres biasa.”
Keluhan seperti ini sering muncul di masyarakat, padahal bisa menjadi tanda polisitemia vera, kelainan darah langka di mana sumsum tulang memproduksi sel darah merah secara berlebihan, meningkatkan risiko penggumpalan darah dan komplikasi serius lainnya.

Apa Itu Polisitemia Vera?

Polisitemia vera adalah salah satu jenis myeloproliferative neoplasm, yaitu kelainan sumsum tulang yang menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah merah. Kelebihan sel darah merah ini membuat darah lebih kental, sehingga mempersulit aliran darah dan meningkatkan risiko trombosis (penggumpalan darah) serta masalah kardiovaskular.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab polisitemia vera umumnya terkait mutasi genetik:

• Mutasi JAK2 (V617F) ditemukan pada sebagian besar pasien, menyebabkan sumsum tulang terus memproduksi sel darah merah tanpa kontrol.
  Faktor risiko meliputi:
  
• Usia: lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas 60 tahun.
  
• Jenis kelamin: sedikit lebih banyak pada pria.
  
• Riwayat keluarga dengan kelainan darah serupa.
  

Gejala-Gejala yang Muncul

Gejala polisitemia vera sering muncul perlahan dan bisa mirip keluhan umum, antara lain:

• Kepala pusing, sakit kepala, atau penglihatan kabur
  
• Kulit tampak kemerahan, terutama wajah
  
• Kelelahan yang tidak wajar
  
• Gatal, terutama setelah mandi hangat
  
• Nyeri atau rasa penuh di perut akibat pembesaran limpa
  
• Mudah berdarah atau memar
  

Pada kasus lanjut, risiko trombosis, seperti stroke, serangan jantung, atau trombosis vena, meningkat.

Proses Diagnosis

Diagnosis polisitemia vera dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan:

• Tes darah lengkap untuk melihat jumlah sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit.
  
• Tes sumsum tulang untuk memeriksa proliferasi sel darah.
  
• Tes genetik JAK2 untuk mendeteksi mutasi spesifik.
  
• Pemeriksaan tambahan, seperti pemeriksaan fungsi organ, untuk menilai komplikasi.
  

Pilihan Pengobatan

Pengobatan polisitemia vera bertujuan menurunkan risiko penggumpalan darah dan mengontrol jumlah sel darah:

1. Terapi medis
   
   • Phlebotomy: pengambilan darah secara rutin untuk menurunkan hematokrit.
     
   • Obat pengencer darah, seperti aspirin dosis rendah, untuk mencegah trombosis.
     
   • Obat sitotoksik atau obat penghambat JAK2 pada kasus tertentu untuk menekan produksi sel darah.
     
2. Perawatan mandiri / pendukung
   
   • Hindari dehidrasi dengan cukup minum air.
     
   • Batasi aktivitas fisik berat jika ada risiko trombosis.
     
   • Pantau tekanan darah dan tanda-tanda penggumpalan darah.
     
3. Pendekatan alternatif
   
   • Tidak ada terapi alternatif yang terbukti efektif; fokus pada pengobatan medis dan gaya hidup sehat.
     

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

• Rutin cek kesehatan darah, terutama bila memiliki gejala atau riwayat keluarga.
  
• Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, karena meningkatkan risiko trombosis.
  
• Tetap aktif bergerak, tetapi hindari olahraga ekstrem yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  
• Hidrasi cukup untuk mencegah darah menjadi terlalu kental.
  
• Pantau tanda-tanda trombosis, seperti nyeri di tungkai, sesak napas, atau sakit dada, dan segera ke dokter jika muncul.

Polisitemia vera adalah kelainan darah langka yang menyebabkan produksi sel darah merah berlebihan, meningkatkan risiko trombosis dan komplikasi serius. Deteksi dini, pengobatan medis tepat, dan gaya hidup sehat sangat penting untuk mengelola kondisi ini. Jangan abaikan gejala seperti pusing, kulit kemerahan, atau kelelahan yang tidak wajar—segera konsultasikan ke dokter spesialis hematologi.

Tahukah Anda? Kehilangan protein lewat urin bisa menjadi sinyal sindrom nefrotik. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini. https://rumahsakitband.com/sindrom-nefrotik-ketika-ginjal-kehilangan-protein/