Apakah Anda sering mengalami sakit tenggorokan berulang, sulit menelan, atau bau mulut yang tak kunjung hilang meski sudah rajin menjaga kebersihan mulut? Banyak orang menganggapnya sebagai radang tenggorokan biasa. Namun, jika keluhan tersebut muncul berulang kali, bisa jadi Anda mengalami tonsilitis kronis, yaitu peradangan amandel yang menetap dalam jangka panjang.
Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan sehari-hari, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup, terutama bagi orang dewasa yang memiliki aktivitas padat.
Apa Itu Tonsilitis Kronis?
Tonsilitis kronis adalah peradangan pada amandel (tonsil) yang berlangsung lama atau sering kambuh berulang. Amandel sendiri berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi yang masuk melalui mulut dan hidung.
Pada tonsilitis kronis, amandel mengalami peradangan berulang hingga strukturnya bisa rusak dan menjadi tempat berkembangnya bakteri, sehingga keluhan terus terjadi.
Penyebab dan Faktor Risiko
Beberapa penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko tonsilitis kronis antara lain:
- Infeksi bakteri berulang, terutama Streptococcus pyogenes.
- Infeksi virus, misalnya akibat flu atau pilek yang sering kambuh.
- Kebiasaan merokok yang melemahkan pertahanan saluran pernapasan.
- Sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya pada orang dengan penyakit kronis.
- Paparan polusi udara atau lingkungan berdebu.
- Riwayat tonsilitis sejak kecil yang berlanjut hingga dewasa.
Gejala-Gejala Tonsilitis Kronis
Gejala tonsilitis kronis biasanya lebih persisten dibanding radang amandel akut. Beberapa tanda yang sering muncul meliputi:
- Sakit tenggorokan yang sering kambuh atau berlangsung lama.
- Kesulitan menelan, terutama makanan keras.
- Bau mulut tidak sedap meskipun sudah menjaga kebersihan gigi.
- Pembengkakan amandel yang menetap.
- Adanya bercak putih atau nanah di permukaan amandel.
- Suara serak atau berubah.
- Demam ringan dan tubuh mudah lelah.
Jika keluhan berulang lebih dari 5–7 kali dalam setahun, sebaiknya segera periksa ke dokter THT.
Proses Diagnosis
Untuk memastikan tonsilitis kronis, dokter biasanya akan melakukan:
- Pemeriksaan fisik pada tenggorokan menggunakan senter atau alat khusus.
- Tes laboratorium, seperti pemeriksaan usap tenggorokan (swab) untuk mendeteksi bakteri penyebab.
- Tes darah, jika ada dugaan infeksi yang lebih serius.
- Riwayat medis pasien, termasuk frekuensi kekambuhan.
Pilihan Pengobatan Tonsilitis Kronis
Pengobatan bergantung pada tingkat keparahan dan penyebab tonsilitis.
1. Perawatan Mandiri di Rumah
- Istirahat cukup dan perbanyak minum air hangat.
- Konsumsi makanan lembut agar mudah ditelan.
- Berkumur dengan air garam hangat untuk mengurangi nyeri tenggorokan.
- Menghindari rokok dan polusi udara.
2. Pengobatan Medis
- Antibiotik (jika terbukti disebabkan bakteri).
- Obat pereda nyeri dan demam.
- Terapi suportif seperti cairan infus bila dehidrasi.
3. Tonsilektomi (Operasi Pengangkatan Amandel)
Jika tonsilitis kronis sudah sangat mengganggu, sering kambuh, atau menyebabkan komplikasi (misalnya abses peritonsil), dokter dapat menyarankan prosedur tonsilektomi. Operasi ini relatif aman dan dapat mencegah kekambuhan di kemudian hari.
4. Pendekatan Pendukung/Alternatif
Beberapa orang merasa terbantu dengan konsumsi madu, jahe, atau herbal lain untuk meredakan peradangan. Namun, efektivitasnya masih terbatas dan sebaiknya tetap dikombinasikan dengan pengobatan medis.
Cara Pencegahan dan Tips Hidup Sehat
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah tonsilitis kronis:
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan rutin menyikat gigi.
- Mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar.
- Menghindari rokok dan asap rokok.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh.
- Istirahat cukup dan kelola stres.
- Gunakan masker bila sering terpapar polusi atau berada di kerumunan.
Tonsilitis kronis adalah peradangan amandel yang berulang atau menetap dalam jangka panjang. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri tenggorokan, bau mulut, hingga kesulitan menelan. Dengan pengobatan yang tepat, termasuk perawatan medis maupun operasi bila diperlukan, penderita dapat kembali beraktivitas dengan nyaman.
Jika Anda sering mengalami radang tenggorokan berulang, jangan anggap sepele—segera periksakan diri ke dokter THT untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Suara serak yang tak kunjung hilang? Bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan, melainkan tanda laringitis. Cari tahu lebih lanjut di artikel ini!. https://rumahsakitband.com/laringitis-suara-serak-akibat-radang-pita-suara/