- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
UncategorizedAsma pada Anak dan Dewasa: Tanda, Gejala, dan Cara Mengendalikannya

Asma pada Anak dan Dewasa: Tanda, Gejala, dan Cara Mengendalikannya

Pernahkah Anda atau orang terdekat tiba-tiba merasa sulit bernapas, dada terasa sesak, disertai bunyi napas “ngik-ngik” saat bernapas? Kondisi ini sering membuat panik, apalagi jika terjadi di malam hari atau setelah beraktivitas. Gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda asma, salah satu penyakit pernapasan kronis yang banyak dialami masyarakat.

Asma bukan hanya membuat penderitanya tidak nyaman, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa itu asma, penyebabnya, serta bagaimana cara mengendalikan dan mencegah serangannya.

Apa Itu Asma?

Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara. Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami sesak napas, batuk, dan mengi (napas berbunyi). Asma dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan biasanya bersifat kambuhan.

Penyebab dan Faktor Risiko Asma

Hingga kini, penyebab pasti asma belum sepenuhnya diketahui. Namun, kombinasi faktor genetik dan lingkungan diduga berperan besar. Beberapa faktor risiko asma antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan asma atau alergi.
  • Paparan alergen, seperti debu, bulu hewan, serbuk sari, atau jamur.
  • Infeksi pernapasan berulang, terutama di masa kanak-kanak.
  • Paparan polusi udara, asap rokok, atau bahan kimia tertentu.
  • Aktivitas fisik berat atau olahraga tertentu (exercise-induced asthma).
  • Perubahan cuaca ekstrem atau udara dingin.

Gejala-Gejala Asma

Gejala asma dapat bervariasi, dari ringan hingga berat, bahkan bisa berbeda pada setiap orang. Gejala yang umum meliputi:

  • Sesak napas terutama di malam atau dini hari.
  • Dada terasa berat atau tertekan.
  • Batuk yang sering kambuh, terutama saat cuaca dingin atau setelah beraktivitas.
  • Napas berbunyi “mengi” atau berdesis.

Pada kondisi yang parah, penderita dapat mengalami serangan asma akut yang membutuhkan penanganan medis segera.

Diagnosis Asma

Untuk memastikan diagnosis asma, dokter biasanya akan melakukan:

  • Wawancara medis, terkait gejala, riwayat kesehatan, dan faktor risiko.
  • Pemeriksaan fisik, terutama sistem pernapasan.
  • Tes fungsi paru-paru (spirometri) untuk mengukur kapasitas dan aliran udara.
  • Tes alergi, jika dicurigai ada pemicu spesifik.

Pilihan Pengobatan Asma

Pengobatan asma bertujuan untuk mengendalikan gejala, mencegah kekambuhan, serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

  1. Pengobatan Medis
    1. Obat pereda (reliever): bekerja cepat meredakan gejala, seperti inhaler bronkodilator.
    1. Obat pengontrol (controller): digunakan jangka panjang untuk mengurangi peradangan, seperti kortikosteroid inhalasi.
  2. Perawatan Mandiri
    1. Menghindari pemicu (debu, asap rokok, udara dingin, dll).
    1. Mengatur pola aktivitas agar tidak berlebihan.
    1. Menjaga kebersihan rumah agar bebas debu dan alergen.
  3. Pengobatan Alternatif(jika relevan dan sesuai anjuran dokter)
    1. Latihan pernapasan (misalnya teknik Buteyko atau yoga).
    1. Terapi komplementer, seperti akupunktur, meski efektivitasnya masih perlu penelitian lebih lanjut.

Cara Pencegahan dan Tips Hidup Sehat untuk Penderita Asma

Walaupun asma tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, serangannya dapat dikendalikan dengan langkah-langkah berikut:

  • Hindari pemicu alergi dan iritan, seperti asap rokok atau polusi.
  • Gunakan masker saat berada di lingkungan berdebu atau berpolusi.
  • Rutin minum obat sesuai resep dokter.
  • Olahraga ringan secara teratur untuk melatih pernapasan.
  • Kelola stres, karena stres dapat memicu kekambuhan.
  • Siapkan selalu inhaler atau obat darurat jika serangan tiba-tiba terjadi.

Asma adalah penyakit kronis yang dapat dikendalikan dengan pengelolaan yang tepat. Mengenali gejala sejak dini, mengikuti anjuran dokter, serta menerapkan gaya hidup sehat akan membantu penderita menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan produktif.

Sering merasa nyeri dada atau mudah lelah saat beraktivitas? Bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan tanda awal penyakit jantung koroner. Yuk, baca artikel ini untuk mengenal lebih jauh tentang gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya sebelum terlambat. https://rumahsakitband.com/jantung-koroner-penyakit-mematikan-yang-sering-datang-diam-diam/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme