- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit MenularCacar Monyet: Bagaimana Penyakit Ini Menyebar dan Cara Mencegahnya

Cacar Monyet: Bagaimana Penyakit Ini Menyebar dan Cara Mencegahnya

Ruam kulit, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening sering kali dikira sebagai gejala alergi atau infeksi ringan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gejala tersebut semakin sering dikaitkan dengan cacar monyet (monkeypox), sebuah penyakit menular yang kini menjadi perhatian dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan cacar monyet sebagai ancaman kesehatan global karena kasusnya semakin meluas lintas negara. Walau mirip dengan cacar yang dulu pernah menjadi pandemi, monkeypox memiliki karakteristik yang berbeda dan perlu dipahami agar tidak menimbulkan kepanikan berlebihan.

Apa Itu Cacar Monyet (Monkeypox)?

Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox, anggota keluarga Orthopoxvirus, sama seperti virus penyebab cacar (smallpox). Penyakit ini awalnya ditemukan pada hewan pengerat dan primata, kemudian menular ke manusia.

Monkeypox biasanya bersifat self-limiting (dapat sembuh sendiri), namun pada sebagian kasus dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun lemah.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab

Virus monkeypox dapat menular melalui:

  • Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan/individu yang terinfeksi.
  • Gigitan atau cakaran hewan pengerat dan primata.
  • Mengonsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik.
  • Droplet pernapasan saat berinteraksi dekat dengan penderita.
  • Penularan dari ibu hamil ke janin melalui plasenta.

Faktor Risiko

  • Tinggal atau bepergian ke daerah endemis Afrika Tengah dan Barat.
  • Kontak erat dengan penderita monkeypox.
  • Memelihara hewan eksotis atau liar tanpa pengawasan kesehatan.
  • Imunitas tubuh rendah (penderita HIV/AIDS, pasien kemoterapi, dll).

Gejala Cacar Monyet

Masa inkubasi cacar monyet adalah 6–13 hari, namun bisa berkisar 5–21 hari.

Gejala awal (1–5 hari):

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot dan punggung.
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (ciri khas yang membedakannya dari cacar biasa).

Gejala lanjut:

Setelah demam reda, muncul ruam kulit yang berkembang bertahap:

  1. Bercak merah datar.
  2. Tonjolan (papula).
  3. Bentol berisi cairan (vesikel).
  4. Bentol bernanah (pustula).
  5. Keropeng yang akhirnya mengering dan lepas.

Ruam biasanya muncul di wajah, tangan, kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lain.

Proses Diagnosis

Diagnosis monkeypox dilakukan dengan:

  1. Pemeriksaan klinis: melihat gejala khas, terutama ruam kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  2. Wawancara medis: riwayat kontak dengan penderita atau bepergian ke daerah endemis.
  3. Tes laboratorium: PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah metode paling akurat untuk memastikan keberadaan virus monkeypox.

Pengobatan Cacar Monyet

Hingga kini, belum ada obat khusus yang benar-benar menyembuhkan monkeypox. Pengobatan bersifat simptomatik atau meredakan gejala, antara lain:

  • Obat penurun demam dan pereda nyeri (paracetamol atau ibuprofen).
  • Menjaga asupan cairan agar tidak dehidrasi.
  • Antibiotik bila terjadi infeksi sekunder pada kulit.
  • Obat antivirus tertentu (misalnya tecovirimat) dapat diberikan pada kasus berat sesuai anjuran dokter.

Pasien monkeypox biasanya disarankan isolasi mandiri hingga ruam benar-benar mengering dan keropeng lepas, untuk mencegah penularan.

Pencegahan Cacar Monyet

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah monkeypox antara lain:

  • Hindari kontak langsung dengan hewan liar atau orang yang sedang sakit ruam kulit mencurigakan.
  • Gunakan masker dan jaga jarak bila merawat pasien monkeypox.
  • Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer setelah kontak dengan pasien/hewan.
  • Masak daging hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Vaksin cacar (smallpox) diketahui memberi perlindungan sebagian terhadap monkeypox, meski penggunaannya terbatas.

Tips Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko

  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi seimbang.
  • Rutin berolahraga dan cukup tidur.
  • Hindari stres berlebihan yang dapat menurunkan imunitas.
  • Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala mirip cacar monyet, terutama setelah bepergian dari daerah endemis.

Cacar monyet (monkeypox) adalah penyakit menular yang kini menjadi perhatian global. Meski sebagian besar kasus dapat sembuh sendiri, risikonya tidak boleh dianggap remeh, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

Dengan memahami gejala, cara penularan, serta langkah pencegahannya, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari ancaman kesehatan global baru ini. Kewaspadaan, kebersihan diri, dan pola hidup sehat adalah kunci utama mencegah penyebaran cacar monyet.

Pernah digigit anjing, kucing, atau hewan liar? Jangan anggap sepele! Rabies adalah penyakit mematikan yang bisa menyerang siapa saja jika tidak segera ditangani. https://rumahsakitband.com/rabies-penyakit-dari-gigitan-hewan-yang-mematikan/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme