Pernahkah Anda mendengar cerita seseorang yang tiba-tiba yakin bahwa pasangan, anggota keluarga, atau sahabatnya telah digantikan oleh orang lain yang identik, padahal orang itu nyata dan sama seperti biasa? Fenomena ini terdengar aneh, namun sebenarnya merupakan gejala dari Capgras Syndrome, gangguan neuropsikiatri yang memengaruhi persepsi dan pengenalan identitas orang lain.
Apa Itu Capgras Syndrome?
Capgras Syndrome adalah kondisi psikologis langka di mana seseorang percaya bahwa orang yang dikenalnya telah digantikan oleh imposter atau peniru identik. Sindrom ini termasuk dalam kategori delusi misidentifikasi dan biasanya muncul sebagai bagian dari gangguan neuropsikiatri lain, seperti skizofrenia, cedera otak traumatis, stroke, atau demensia.
Penderita Capgras sering sadar bahwa persepsi mereka terdengar aneh bagi orang lain, tetapi keyakinan delusional tetap kuat dan sulit diubah tanpa intervensi profesional.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti Capgras Syndrome belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor berperan:
- Gangguan otak atau cedera neurologis, seperti stroke, tumor otak, atau trauma kepala
- Gangguan psikiatri, seperti skizofrenia atau gangguan afektif
- Demensia, khususnya Alzheimer, yang merusak koneksi antara memori dan pengenalan wajah
- Faktor genetik dan biologis, meski lebih jarang dilaporkan
Faktor risiko meliputi usia lanjut, riwayat cedera otak, dan adanya gangguan mental atau neurologis yang mendasari.
Gejala-Gejala Capgras Syndrome
Gejala utama Capgras Syndrome adalah delusi misidentifikasi, yakni keyakinan bahwa orang terdekat telah diganti oleh “imposter”. Gejala lain yang dapat muncul meliputi:
- Kecurigaan berlebihan terhadap anggota keluarga atau teman dekat
- Ketidaknyamanan atau kecemasan saat berinteraksi dengan “imposter”
- Perubahan emosional, seperti marah, takut, atau cemas tanpa sebab jelas
- Pada beberapa kasus, isolasi sosial atau perilaku defensif untuk “melindungi” diri
Gejala biasanya muncul tiba-tiba dan dapat bervariasi intensitasnya, tergantung kondisi medis atau psikologis yang mendasari.
Proses Diagnosis
Diagnosis Capgras Syndrome dilakukan oleh dokter spesialis psikiatri atau neurologi melalui:
- Riwayat medis lengkap: menilai munculnya delusi dan kondisi yang mendasarinya
- Pemeriksaan neurologis: untuk menyingkirkan cedera otak atau penyakit neurodegeneratif
- Tes psikologis dan neuropsikologis: menilai fungsi kognitif dan persepsi wajah
- Pencitraan otak (MRI atau CT scan) bila dicurigai adanya gangguan struktural
Diagnosis dini penting agar delusi dapat dikelola dengan tepat dan mencegah komplikasi sosial atau emosional.
Pilihan Pengobatan
Pengelolaan Capgras Syndrome biasanya menargetkan penyakit yang mendasarinya, karena pengobatan langsung terhadap delusi ini jarang berhasil tanpa mengatasi faktor penyebab. Pilihan pengobatan meliputi:
1. Terapi Medis
- Obat antipsikotik: seperti risperidone atau olanzapine untuk mengurangi delusi dan kecemasan
- Obat untuk kondisi pendukung, misalnya anti-demensia atau antidepresan sesuai kebutuhan
2. Terapi Non-Medis
- Psikoterapi: terapi kognitif perilaku dapat membantu penderita mengenali delusi dan belajar mengatasinya
- Dukungan keluarga: edukasi anggota keluarga penting agar dapat menghadapi delusi dengan aman dan empatik
- Lingkungan aman dan stabil: mengurangi stres dan situasi yang memicu kecemasan
Cara Pencegahan dan Tips Hidup Sehat
Capgras Syndrome tidak sepenuhnya dapat dicegah karena sering terkait gangguan neurologis atau psikiatri yang mendasari. Namun, beberapa langkah dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mental:
- Menjaga kesehatan otak dengan pola hidup sehat: tidur cukup, makan bergizi, dan olahraga teratur
- Rutin memeriksakan kesehatan mental dan neurologis, terutama bagi mereka dengan riwayat cedera otak atau demensia
- Mengelola stres dan emosi melalui relaksasi, hobi, dan interaksi sosial yang positif
- Memberikan dukungan dan lingkungan yang aman bagi penderita
Capgras Syndrome adalah gangguan delusi langka yang membuat penderita meyakini orang terdekat telah diganti oleh orang lain. Dengan diagnosis dini, pengobatan yang tepat, dan dukungan lingkungan, penderita dapat menjalani kehidupan lebih aman dan stabil.
Ingat, perilaku yang tampak aneh atau kecurigaan yang ekstrem bukan selalu karena karakter buruk, tetapi bisa menjadi tanda gangguan neurologis atau psikologis yang memerlukan perhatian dan empati.

Tidur berlebihan dan sulit bangun? Waspadai Sindrom Kleine-Levin, gangguan tidur langka. Baca artikel ini untuk kenali gejala, penyebab, dan penanganannya! https://rumahsakitband.com/sindrom-kleine-levin-ketika-tidur-berlebihan-mengganggu-kehidupan/