Demam Berdarah pada Anak dan Dewasa: Apa yang Harus Diketahui Orang Tua?

0
11

“Anak saya awalnya hanya demam tinggi. Saya kira cuma flu biasa. Tapi setelah hari ketiga, muncul bintik-bintik merah di kulitnya dan ternyata itu demam berdarah.”

Cerita seperti ini cukup sering kita dengar, terutama saat musim hujan atau ketika banyak genangan air di sekitar lingkungan tempat tinggal. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang sangat umum di Indonesia, dan bisa menjadi berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Masyarakat sering menganggap enteng gejalanya karena mirip flu biasa. Padahal, DBD bisa berkembang cepat dan menyebabkan pendarahan internal, kerusakan organ, hingga kematian jika terlambat diobati.

Apa Itu Demam Berdarah?

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini aktif menggigit pada pagi hingga sore hari.

Virus dengue terdiri dari 4 serotipe (DEN-1 hingga DEN-4), dan seseorang bisa terinfeksi lebih dari satu kali sepanjang hidupnya. Infeksi berulang dengan serotipe yang berbeda bisa meningkatkan risiko terjadinya demam berdarah berat.

Penyebab dan Faktor Risiko DBD

Penyebab:

Infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi.

Faktor Risiko:

Tinggal di daerah tropis dan subtropis (seperti Indonesia)

Lingkungan yang banyak genangan air dan tidak bersih

Tidak menggunakan pelindung anti-nyamuk

Riwayat infeksi dengue sebelumnya (meningkatkan risiko infeksi berat)

Musim hujan (populasi nyamuk meningkat)

Gejala-Gejala Demam Berdarah

Gejala biasanya muncul 4–10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Gejala umum DBD:

Demam tinggi mendadak (bisa mencapai 40°C)

Sakit kepala parah

Nyeri di belakang mata

Nyeri otot dan sendi

Mual dan muntah

Ruam atau bintik merah di kulit

Kelelahan hebat

Gejala fase kritis (hari ke-3 sampai ke-7):

Penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba (fase “demam turun” tapi berbahaya)

Perdarahan ringan (mimisan, gusi berdarah)

Perut kembung, nyeri perut hebat

Muntah terus-menerus

Pembesaran hati

Tekanan darah menurun (bisa mengarah ke syok dengue)

> ⚠️ Jika gejala seperti ini muncul, segera ke rumah sakit karena fase kritis bisa terjadi secara tiba-tiba dan berakibat fatal.

Proses Diagnosis DBD

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan menilai gejala klinis dan riwayat perjalanan demam.

2. Tes Laboratorium

Tes darah lengkap (CBC):

Trombosit menurun

Hematokrit meningkat (menandakan kebocoran plasma)

NS1 Antigen: mendeteksi virus dengue di awal infeksi (hari 1–5)

IgM/IgG Dengue: mendeteksi antibodi terhadap virus dengue (hari ke-5 ke atas)

PCR Dengue (jika tersedia): mendeteksi RNA virus untuk memastikan serotipe

Pilihan Pengobatan DBD

Hingga saat ini, tidak ada obat antivirus spesifik untuk demam berdarah. Penanganan fokus pada perawatan suportif untuk mencegah komplikasi.

Pengobatan medis:

Rawat inap jika ada tanda-tanda perburukan

Pemberian cairan (oral atau infus) untuk mencegah dehidrasi dan syok

Obat penurun panas seperti paracetamol (hindari aspirin/ibuprofen karena bisa memperparah perdarahan)

Pemantauan trombosit dan hematokrit secara berkala

Pengobatan mandiri (jika gejala ringan):

Istirahat total

Minum air putih atau cairan elektrolit sebanyak mungkin

Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Obat tradisional atau alternatif:

Air sari daun jambu biji: dipercaya membantu meningkatkan trombosit, meski secara ilmiah belum terbukti kuat

Namun, tetap harus dikombinasikan dengan pemantauan medis

Cara Pencegahan DBD

✅ 3M PLUS (Gerakan Pemerintah untuk Cegah DBD):

1. Menguras tempat penampungan air

2. Menutup rapat wadah air

3. Memanfaatkan kembali barang bekas yang bisa menampung air

PLUS:

Menaburkan larvasida (abate)

Menanam tanaman pengusir nyamuk

Memasang kelambu atau kawat nyamuk

Menghindari menggantung pakaian di dalam rumah

Fogging (pengasapan) saat ada kasus

✅ Vaksinasi:

Vaksin dengue (Dengvaxia) tersedia namun hanya direkomendasikan untuk orang yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya

Masih terbatas dan penggunaannya harus atas rekomendasi dokter

Tips Hidup Sehat untuk Menghindari DBD

Minum air putih minimal 2 liter/hari

Jaga kebersihan lingkungan

Gunakan lotion anti-nyamuk saat beraktivitas di luar ruangan

Tidur dengan kelambu

Konsumsi buah dan sayur untuk daya tahan tubuh

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika:

Demam tinggi selama lebih dari 2 hari

Muncul bintik merah atau tanda perdarahan

Muntah terus-menerus atau tidak bisa makan/minum

Terlihat lemas, pucat, atau kesadaran menurun.

Jangan biarkan malaria menyerang keluarga Anda, baca informasi lengkapnya di artikel berikut. https://rumahsakitband.com/malaria-ancaman-penyakit-menular-yang-berbasis-demam-di-wilayah-tropis-dan-subtropis/