Demam tinggi mendadak, nyeri kepala hebat, nyeri otot, dan ruam sering kali dianggap sebagai demam berdarah dengue (DBD) biasa. Namun, pada sebagian kasus, kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih serius, yaitu Dengue Shock Syndrome (DSS). Komplikasi ini bisa menyebabkan tekanan darah turun drastis, gangguan organ, bahkan mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.
Sayangnya, banyak orang masih belum menyadari betapa berbahayanya DSS. Memahami tanda-tanda awal dan langkah penanganannya sangat penting agar pasien mendapatkan pertolongan cepat dan tepat.
Apa Itu Dengue Shock Syndrome?
Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah komplikasi berat dari infeksi virus dengue, penyebab demam berdarah. Kondisi ini terjadi ketika jumlah trombosit dan plasma darah menurun drastis, sehingga pembuluh darah bocor dan menyebabkan syok (shock).
Pada tahap ini, tubuh mengalami kegagalan sirkulasi darah, tekanan darah menurun, dan organ vital tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. DSS termasuk kondisi gawat darurat medis yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab
DSS terjadi akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Syok biasanya muncul setelah fase demam mereda, ketika tubuh masuk ke fase kritis.
Faktor Risiko
- Infeksi dengue sekunder (terinfeksi virus dengue untuk kedua kalinya dengan tipe virus berbeda).
- Anak-anak lebih rentan mengalami DSS.
- Sistem imun yang lemah.
- Terlambat mendapat penanganan medis.
Gejala Dengue Shock Syndrome
Gejala DSS biasanya diawali dengan tanda-tanda DBD, kemudian berkembang menjadi gejala syok.
Gejala awal (DBD):
- Demam tinggi mendadak.
- Sakit kepala parah, nyeri di belakang mata.
- Nyeri otot dan sendi.
- Ruam kulit.
- Penurunan trombosit yang terdeteksi lewat pemeriksaan darah.
Gejala peringatan menuju DSS:
- Perdarahan (mimisan, gusi berdarah, muntah darah, tinja hitam).
- Perut terasa sakit hebat.
- Muntah terus-menerus.
- Gelisah atau lemas ekstrem.
Gejala DSS (fase syok):
- Tekanan darah menurun drastis.
- Denyut nadi cepat namun lemah.
- Kulit pucat, dingin, lembap.
- Kesadaran menurun hingga tidak responsif.
Proses Diagnosis
Untuk mendiagnosis DSS, dokter akan melakukan:
- Pemeriksaan fisik: Menilai tanda-tanda syok seperti tekanan darah rendah, denyut nadi lemah, dan kulit pucat.
- Pemeriksaan darah: Mengukur kadar trombosit, hematokrit, serta mendeteksi adanya infeksi virus dengue.
- Pemantauan ketat: Termasuk pengukuran cairan tubuh dan fungsi organ vital.
Pilihan Pengobatan
DSS adalah kondisi darurat medis yang harus ditangani di rumah sakit.
- Terapi cairan intravena (infus): Untuk menggantikan cairan yang hilang akibat kebocoran pembuluh darah.
- Transfusi darah atau trombosit: Jika terjadi perdarahan hebat atau kadar trombosit sangat rendah.
- Pemantauan intensif: Tekanan darah, nadi, dan fungsi organ harus dipantau secara ketat di ruang perawatan intensif.
- Oksigen tambahan atau alat bantu napas: Bila terjadi kesulitan bernapas.
Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan virus dengue. Fokus pengobatan adalah menstabilkan kondisi pasien dan mencegah kegagalan organ.
Pencegahan
Karena DSS merupakan komplikasi DBD, maka pencegahan utamanya adalah menghindari gigitan nyamuk pembawa virus dengue.
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Melakukan 3M Plus: Menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
- Menggunakan kelambu atau obat nyamuk.
- Memasang kawat kasa pada ventilasi rumah.
- Menggunakan pakaian lengan panjang saat berada di daerah rawan nyamuk.
- Mendukung program fogging (pengasapan) bila ada kasus DBD di lingkungan sekitar.
Tips Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko DSS
- Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala demam tinggi mendadak.
- Jangan menunda pemeriksaan darah bila dicurigai terkena DBD.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Rutin berolahraga untuk menjaga sistem imun tetap kuat.
Dengue Shock Syndrome adalah komplikasi berat dari demam berdarah dengue yang dapat menyebabkan syok dan mengancam nyawa. Gejala awal sering kali mirip dengan DBD biasa, sehingga penting untuk waspada terhadap tanda-tanda peringatan.
Deteksi dini, perawatan medis segera, serta langkah pencegahan terhadap gigitan nyamuk merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko DSS. Dengan kewaspadaan dan pola hidup sehat, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari bahaya komplikasi infeksi dengue.

Pernah dengar penyakit genetik yang bisa mengganggu gerakan, pikiran, hingga emosi? Itulah Huntington’s Disease. Yuk, kenali lebih dalam sebelum terlambat. https://rumahsakitband.com/huntingtons-disease-gangguan-genetik-yang-mengganggu-pikiran-dan-gerakan/