Apakah Anda pernah mengalami nyeri di perut kanan atas, mual, atau mudah lelah tanpa tahu pasti penyebabnya? Banyak orang mengira keluhan tersebut hanya masalah pencernaan biasa, seperti maag atau gangguan lambung. Namun, dalam beberapa kasus, gejala seperti ini bisa disebabkan oleh infeksi cacing hati, yang dikenal dengan istilah fascioliasis. Penyakit ini sering tidak disadari karena gejalanya mirip gangguan pencernaan ringan, padahal dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius bila tidak diobati.
Apa Itu Fascioliasis?
Fascioliasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit Fasciola hepatica atau Fasciola gigantica. Parasit ini dikenal sebagai “cacing hati” karena hidup dan berkembang biak di saluran empedu serta jaringan hati manusia atau hewan ternak, seperti sapi dan kambing.
Infeksi biasanya terjadi saat seseorang mengonsumsi sayuran air mentah atau setengah matang (misalnya selada air atau kangkung) yang terkontaminasi larva cacing dari air yang tercemar. Begitu masuk ke tubuh, larva akan menembus dinding usus dan bermigrasi ke hati, menyebabkan peradangan serta kerusakan jaringan hati secara bertahap.
Penyebab dan Faktor Risiko
Fascioliasis disebabkan oleh parasit Fasciola hepatica yang berkembang melalui beberapa tahap hidup di air dan hewan. Manusia dapat tertular melalui:
- Mengonsumsi sayuran air mentah yang terpapar larva cacing
- Minum air yang tidak dimasak atau berasal dari sumber tercemar
- Kontak langsung dengan air yang mengandung parasit
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko infeksi meliputi:
- Kebiasaan makan sayuran air mentah atau tidak dicuci bersih
- Tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau dekat peternakan
- Pekerjaan yang berhubungan dengan air atau hewan ternak, seperti petani, peternak, atau pekerja sawah
Gejala-Gejala Fascioliasis
Gejala infeksi cacing hati dapat berbeda-beda tergantung tahap infeksi. Pada fase awal (akut), gejalanya dapat muncul 1–2 bulan setelah terpapar larva, seperti:
- Nyeri perut kanan atas
- Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan
- Demam ringan
- Perut terasa penuh atau kembung
- Kelelahan dan penurunan berat badan
- Kadang disertai ruam atau gatal-gatal
Pada fase kronis, ketika cacing sudah menetap di saluran empedu, gejalanya bisa meliputi:
- Nyeri perut berulang
- Penyakit kuning (jaundice)
- Pembesaran hati
- Gangguan pencernaan jangka panjang
Karena gejalanya menyerupai hepatitis, batu empedu, atau maag, fascioliasis sering kali terdiagnosis terlambat.
Proses Diagnosis
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan:
- Tes darah, untuk melihat tanda infeksi dan peningkatan kadar eosinofil
- Pemeriksaan tinja, untuk mendeteksi telur cacing
- USG atau CT scan, guna melihat kerusakan hati atau saluran empedu
- Tes serologi (ELISA), untuk mendeteksi antibodi terhadap parasit
Diagnosis yang tepat sangat penting agar pasien tidak keliru mendapatkan pengobatan yang ditujukan untuk penyakit hati lain.
Pilihan Pengobatan
Fascioliasis dapat diobati dengan obat antiparasit yang diresepkan oleh dokter. Beberapa pilihan yang umum digunakan antara lain:
- Triclabendazole, merupakan obat utama yang paling efektif membunuh Fasciola hepatica pada semua tahap
- Bithionol atau Nitazoxanide, dapat digunakan bila triclabendazole tidak tersedia
Selain itu, dokter mungkin memberikan obat tambahan untuk mengatasi gejala, seperti:
- Obat pereda nyeri atau demam
- Suplemen hati untuk membantu fungsi hati
- Terapi cairan dan nutrisi jika terjadi gangguan pencernaan berat
Pengobatan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan medis karena infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi bila dibiarkan terlalu lama.
Cara Pencegahan
Pencegahan fascioliasis berfokus pada menjaga kebersihan makanan dan air. Beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Hindari mengonsumsi sayuran air mentah; pastikan dicuci bersih dan dimasak hingga matang
- Minum air yang telah dimasak atau dari sumber terpercaya
- Jaga kebersihan lingkungan dan hindari penggunaan air sawah untuk mencuci bahan makanan
- Terapkan sanitasi yang baik di sekitar peternakan
Tips Hidup Sehat untuk Menjaga Kesehatan Hati
Selain menghindari paparan parasit, penting juga menjaga kesehatan hati dengan langkah-langkah berikut:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang dan rendah lemak
- Hindari konsumsi alkohol berlebihan
- Rutin berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala, terutama jika sering beraktivitas di area berair atau dekat hewan ternak
Fascioliasis memang bukan penyakit yang umum, tetapi dapat menimbulkan gangguan serius bila tidak dikenali sejak awal. Menjaga kebersihan makanan dan air menjadi kunci utama pencegahan. Jika Anda mengalami nyeri perut kanan atas yang menetap, disertai gangguan pencernaan tanpa sebab jelas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ingatlah, gejala ringan bukan berarti sepele, terkadang tubuh memberi sinyal halus tentang masalah yang lebih dalam, termasuk infeksi parasit seperti fascioliasis.

Batuk lama tapi bukan TBC? Hati-hati, bisa jadi infeksi Mycobacterium Non-Tuberkulosis (NTM). Baca artikel ini untuk kenali gejala, penyebab, dan cara penanganannya. https://rumahsakitband.com/waspadai-infeksi-mycobacterium-non-tuberkulosis-mirip-tbc-tapi-bukan-tbc/