- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularHemokromatosis: Penumpukan Zat Besi Berlebih dalam Tubuh

Hemokromatosis: Penumpukan Zat Besi Berlebih dalam Tubuh

Sering merasa cepat lelah, nyeri sendi yang tidak kunjung hilang, atau kulit yang tampak lebih gelap dari biasanya? Banyak orang mengira keluhan tersebut hanyalah akibat penuaan atau kelelahan biasa. Padahal, bisa jadi itu merupakan tanda dari hemokromatosis, kondisi ketika tubuh menyerap terlalu banyak zat besi.

Hemokromatosis sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya mirip penyakit lain. Namun, bila dibiarkan, penumpukan zat besi dapat merusak organ vital seperti hati, jantung, dan pankreas. Mari kita pahami lebih jauh mengenai penyakit ini agar bisa dikenali dan ditangani sejak dini.

Apa Itu Hemokromatosis?

Hemokromatosis adalah kondisi ketika tubuh menyerap zat besi secara berlebihan dari makanan, lalu menyimpannya di organ-organ tubuh. Zat besi memang penting untuk membentuk hemoglobin, tetapi jika jumlahnya terlalu banyak, zat ini bisa menumpuk dan menjadi racun.

Seiring waktu, penumpukan zat besi dapat menyebabkan kerusakan organ, termasuk hati, jantung, pankreas, bahkan persendian.

Penyebab dan Faktor Risiko Hemokromatosis

Hemokromatosis terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. Hemokromatosis primer (genetik)
    • Disebabkan oleh mutasi gen HFE yang diturunkan dari orang tua.
    • Merupakan bentuk yang paling umum.
  2. Hemokromatosis sekunder (didapat)
    • Terjadi akibat kondisi medis lain, misalnya:
      • Anemia kronis yang memerlukan transfusi darah berulang.
      • Penyakit hati kronis.
      • Konsumsi suplemen zat besi atau vitamin C berlebih.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena hemokromatosis antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan hemokromatosis.
  • Jenis kelamin pria (karena wanita kehilangan zat besi saat menstruasi dan kehamilan).
  • Usia di atas 40 tahun, saat penumpukan zat besi mulai menimbulkan gejala.

Gejala-Gejala Hemokromatosis

Pada tahap awal, hemokromatosis sering tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring meningkatnya kadar zat besi, keluhan berikut bisa muncul:

  • Mudah lelah dan lemas.
  • Nyeri sendi, terutama di pergelangan tangan dan jari.
  • Warna kulit lebih gelap (bronzing).
  • Hilangnya gairah seksual atau gangguan kesuburan.
  • Nyeri perut atau pembesaran hati.
  • Gangguan irama jantung.

Jika tidak diobati, hemokromatosis bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti sirosis hati, diabetes, gagal jantung, dan gangguan hormonal.

Proses Diagnosis Hemokromatosis

Dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut untuk memastikan diagnosis:

  • Tes darah: Mengukur kadar ferritin (cadangan zat besi) dan saturasi transferin (kemampuan darah mengikat zat besi).
  • Tes genetik: Untuk mendeteksi mutasi gen HFE.
  • MRI hati: Menilai kadar zat besi dalam organ hati.
  • Biopsi hati: Bila dicurigai ada kerusakan serius pada hati.

Pilihan Pengobatan Hemokromatosis

Pengobatan hemokromatosis bertujuan untuk menurunkan kadar zat besi dalam tubuh dan mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Beberapa metode yang digunakan antara lain:

  1. Flebotomi (terapi pengeluaran darah)
    • Metode utama, mirip donor darah, untuk mengurangi kadar zat besi.
    • Dilakukan rutin, biasanya mingguan atau bulanan, sesuai kondisi pasien.
  2. Obat kelasi zat besi
    • Digunakan bila flebotomi tidak memungkinkan.
    • Obat ini mengikat zat besi agar bisa dikeluarkan melalui urine atau feses.
  3. Perubahan gaya hidup
    • Menghindari suplemen zat besi dan vitamin C dosis tinggi.
    • Mengurangi konsumsi alkohol untuk mencegah kerusakan hati.
    • Membatasi makanan tinggi zat besi, seperti daging merah berlebihan.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat untuk Penderita Hemokromatosis

Meskipun hemokromatosis genetik tidak bisa dicegah, komplikasinya dapat diminimalkan dengan pola hidup sehat dan deteksi dini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Rutin kontrol medis untuk memantau kadar zat besi.
  • Batasi makanan tinggi zat besi dan hindari konsumsi berlebih daging merah.
  • Kurangi alkohol untuk melindungi fungsi hati.
  • Hindari makanan mentah laut (misalnya kerang mentah) karena risiko infeksi lebih tinggi pada penderita.
  • Edukasi keluarga: bila ada anggota keluarga dengan hemokromatosis genetik, pemeriksaan dini penting dilakukan.

Hemokromatosis adalah kondisi serius akibat penumpukan zat besi berlebih di dalam tubuh. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat merusak organ vital seperti hati, jantung, dan pankreas.

Kabar baiknya, dengan diagnosis dini dan pengobatan tepat, penderita hemokromatosis tetap bisa menjalani hidup sehat dan produktif. Jika Anda sering merasa lelah tanpa sebab atau memiliki riwayat keluarga dengan hemokromatosis, sebaiknya lakukan pemeriksaan medis lebih awal untuk mencegah komplikasi.

Anak sulit buang air besar atau perutnya membuncit tanpa sebab jelas? Bisa jadi itu Penyakit Hirschsprung. Yuk, cari tahu gejalanya dan cara menanganinya agar si kecil tetap sehat!. https://rumahsakitband.com/penyakit-hirschsprung-kelainan-usus-yang-mengganggu-pencernaan-anak/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme