- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularHemoroid: Penyakit yang Sering Disepelekan tapi Mengganggu Aktivitas

Hemoroid: Penyakit yang Sering Disepelekan tapi Mengganggu Aktivitas

Pernahkah Anda merasakan nyeri atau perih saat buang air besar, bahkan terkadang muncul darah segar yang menetes? Banyak orang menganggap hal ini masalah ringan dan memilih untuk diam saja. Namun, keluhan tersebut bisa jadi tanda hemoroid atau wasir, penyakit yang sering dianggap sepele tetapi dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan baik.

Mari kita pahami lebih dalam mengenai hemoroid, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pencegahan agar kualitas hidup tetap terjaga.

Apa Itu Hemoroid?

Hemoroid, atau lebih dikenal dengan istilah wasir, adalah pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus atau rektum bagian bawah. Kondisi ini mirip dengan varises, tetapi terjadi di area anus.

Hemoroid dapat bersifat internal (di dalam rektum) maupun eksternal (di sekitar anus). Keduanya sama-sama bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab dan Faktor Risiko Hemoroid

Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya hemoroid antara lain:

  • Tekanan berlebih pada anus, misalnya karena mengejan terlalu keras saat buang air besar.
  • Konstipasi kronis atau sembelit berkepanjangan.
  • Diare yang sering kambuh.
  • Kebiasaan duduk terlalu lama, terutama di toilet.
  • Obesitas yang menambah tekanan pada area panggul.
  • Kehamilan, akibat perubahan hormon dan tekanan rahim pada pembuluh darah sekitar anus.
  • Kurang asupan serat dalam makanan sehari-hari.

Gejala-Gejala Hemoroid

Gejala hemoroid bisa berbeda tergantung tingkat keparahannya, namun umumnya meliputi:

  • Perdarahan ringan saat buang air besar (biasanya darah segar).
  • Rasa gatal, perih, atau iritasi di sekitar anus.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman saat duduk lama.
  • Benjolan di sekitar anus yang dapat terasa sakit.
  • Sensasi tidak tuntas setelah buang air besar.

Jika gejala semakin berat atau tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Proses Diagnosis

Dokter biasanya akan melakukan:

  1. Pemeriksaan fisik pada area anus.
  2. Anoskopi, yaitu pemeriksaan bagian dalam anus dengan alat khusus.
  3. Proktoskopi atau sigmoidoskopi bila perlu untuk melihat kondisi rektum lebih jauh.

Pemeriksaan ini bertujuan memastikan bahwa gejala yang muncul memang disebabkan hemoroid, bukan penyakit lain seperti polip atau kanker usus.

Pilihan Pengobatan Hemoroid

Pengobatan hemoroid tergantung tingkat keparahan.

1. Perawatan Mandiri di Rumah

  • Konsumsi makanan tinggi serat (sayur, buah, biji-bijian).
  • Perbanyak minum air putih.
  • Jangan menunda buang air besar.
  • Gunakan air hangat untuk merendam area anus (sitz bath) 10–15 menit.
  • Hindari duduk terlalu lama.

2. Pengobatan Medis

  • Salep atau krim khusus untuk meredakan nyeri dan peradangan.
  • Obat pelunak feses untuk mencegah sembelit.
  • Prosedur medis ringan, seperti ligasi karet gelang (mengikat pembuluh darah hemoroid) atau skleroterapi (menyuntikkan obat khusus).

3. Tindakan Operasi (Jika Diperlukan)

Pada kasus berat, dokter dapat menyarankan hemoroidektomi (operasi pengangkatan hemoroid) atau hemoroidopeksi (mengembalikan posisi pembuluh darah dengan stapler khusus).


Cara Pencegahan Hemoroid

Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Perbanyak konsumsi serat dari makanan alami.
  • Minum cukup air setidaknya 8 gelas sehari.
  • Rutin olahraga ringan, seperti jalan kaki atau yoga, untuk memperlancar peredaran darah.
  • Hindari duduk terlalu lama, terutama di toilet.
  • Segera buang air besar saat ada dorongan, jangan ditunda.
  • Jaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada area panggul.

Hemoroid adalah penyakit umum yang sering dianggap sepele, padahal bisa sangat mengganggu aktivitas harian. Dengan mengenali gejalanya lebih dini, menjaga pola hidup sehat, dan melakukan pengobatan yang tepat, hemoroid dapat dicegah maupun dikendalikan dengan baik.

Jika Anda mengalami perdarahan atau nyeri anus yang tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan sesuai kebutuhan.

Sering merasa perut kembung, nyeri, atau buang air besar tidak teratur? Bisa jadi itu bukan sekadar salah makan, melainkan tanda Sindrom Iritasi Usus (IBS) yang dipengaruhi mikroba usus. Cari tahu lebih lengkap di sini!. https://rumahsakitband.com/sindrom-iritasi-usus-mikroba-memahami-gangguan-pencernaan-yang-jarang-diketahui/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme