Banyak orang mengeluh sakit perut, diare mendadak, mual, hingga demam setelah mengonsumsi makanan yang tampak biasa saja. Tidak sedikit yang menganggapnya sebagai “masuk angin” atau “keracunan makanan ringan”. Padahal, kondisi tersebut bisa saja disebabkan oleh infeksi Salmonella non-tifoid, sejenis bakteri yang menyerang saluran pencernaan.
Apa Itu Infeksi Salmonella Non-Tifoid?
Infeksi Salmonella non-tifoid adalah penyakit infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enteritidis atau Salmonella typhimurium, berbeda dengan Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tipes). Penyakit ini biasanya berhubungan dengan konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri.
Penyebab dan Faktor Risiko
- Mengonsumsi daging atau telur mentah/setengah matang.
- Susu yang tidak dipasteurisasi.
- Sayuran yang terkontaminasi kotoran hewan.
- Kurangnya kebersihan tangan sebelum makan.
- Risiko lebih tinggi pada anak kecil, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Gejala-Gejala
- Diare mendadak (kadang berdarah).
- Sakit perut dan kram.
- Demam ringan hingga sedang.
- Mual, muntah, dan sakit kepala.
- Gejala biasanya muncul 6–72 jam setelah terpapar.
Proses Diagnosis
Dokter biasanya akan menanyakan riwayat konsumsi makanan dan melakukan pemeriksaan feses untuk mendeteksi bakteri. Pada kasus berat, kultur darah mungkin diperlukan.
Pengobatan
- Medis:
- Sebagian besar kasus sembuh sendiri dalam 4–7 hari dengan perawatan cairan dan elektrolit.
- Antibiotik hanya diberikan pada kasus berat atau pasien dengan sistem imun lemah.
- Sebagian besar kasus sembuh sendiri dalam 4–7 hari dengan perawatan cairan dan elektrolit.
- Mandiri:
- Banyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
- Istirahat cukup.
- Konsumsi makanan lunak yang mudah dicerna.
- Banyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
- Alternatif:
- Probiotik kadang dianjurkan untuk membantu menyeimbangkan flora usus.
- Probiotik kadang dianjurkan untuk membantu menyeimbangkan flora usus.
Pencegahan
- Memasak makanan hingga matang sempurna.
- Mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet.
- Menghindari konsumsi susu mentah.
- Menyimpan makanan di suhu yang aman agar tidak cepat basi.
Tips sehat: biasakan pola makan bersih dan seimbang, serta jangan sepelekan diare yang muncul setelah makan makanan berisiko, karena bisa jadi itu tanda infeksi Salmonella.

Baca juga artikel sebelumnya untuk informasi kesehatan lainnya.