- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularKenali Epilepsi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kenali Epilepsi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pernahkah Anda melihat seseorang tiba-tiba mengalami kejang, jatuh, atau kehilangan kesadaran di tempat umum? Situasi tersebut sering membuat panik orang di sekitar, padahal bisa saja kondisi itu disebabkan oleh epilepsi. Banyak masyarakat masih menganggap epilepsi sebagai penyakit menular atau bahkan dikaitkan dengan hal mistis, padahal sebenarnya epilepsi adalah gangguan medis yang bisa dijelaskan secara ilmiah dan dapat dikelola dengan baik.

Apa Itu Epilepsi?

Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan aktivitas listrik otak yang tidak normal, sehingga menimbulkan gejala berupa kejang berulang. Kejang ini bisa berupa gerakan tubuh yang tak terkendali, tatapan kosong, atau hilangnya kesadaran secara tiba-tiba.

Epilepsi dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Meski tidak dapat sepenuhnya disembuhkan, kondisi ini bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat sehingga penderitanya tetap bisa menjalani hidup produktif.

Penyebab dan Faktor Risiko Epilepsi

Penyebab epilepsi tidak selalu dapat diketahui secara pasti. Namun, beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami epilepsi:

  • Cedera kepala akibat kecelakaan atau benturan keras.
  • Kelainan genetik atau riwayat keluarga dengan epilepsi.
  • Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis.
  • Stroke atau gangguan pembuluh darah otak.
  • Gangguan perkembangan otak sejak lahir.
  • Tumor otak.

Faktor usia juga berperan, di mana epilepsi lebih sering muncul pada anak-anak dan lansia.

Gejala-Gejala Epilepsi

Gejala epilepsi bervariasi tergantung pada jenis kejang yang dialami. Beberapa tanda yang sering muncul antara lain:

  • Kejang dengan gerakan tubuh berulang dan tidak terkendali.
  • Tatapan kosong atau bengong dalam waktu singkat.
  • Hilang kesadaran secara mendadak.
  • Sensasi aneh sebelum kejang (aura), seperti pusing, gangguan penglihatan, atau rasa takut tiba-tiba.
  • Kaku otot atau tubuh gemetar tanpa sebab jelas.

Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau terjadi berulang tanpa sadar penuh, kondisi ini disebut status epileptikus dan merupakan keadaan darurat medis.

Diagnosis Epilepsi

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Wawancara medis mengenai riwayat kejang dan kesehatan.
  • Pemeriksaan neurologis untuk mengecek fungsi saraf.
  • EEG (Elektroensefalografi) untuk merekam aktivitas listrik otak.
  • MRI atau CT scan otak untuk mendeteksi kelainan struktural.
  • Tes darah untuk mencari penyebab lain seperti infeksi atau masalah metabolik.

Pilihan Pengobatan Epilepsi

Penanganan epilepsi bertujuan untuk mengendalikan kejang dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  1. Obat antiepilepsi (OAE)
    Obat ini adalah terapi utama untuk mengontrol kejang. Jenis dan dosisnya akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
  2. Tindakan operasi
    Dilakukan bila obat tidak efektif, terutama jika kejang berasal dari area otak yang spesifik dan bisa diangkat tanpa mengganggu fungsi penting.
  3. Terapi lain
    • Diet ketogenik (tinggi lemak, rendah karbohidrat) pada beberapa kasus epilepsi anak.
    • Stimulasi saraf vagus dengan alat khusus untuk mengurangi frekuensi kejang.
  4. Penanganan darurat kejang
    Jika melihat penderita epilepsi mengalami kejang, jangan menahan gerakannya atau memasukkan benda ke mulut. Cukup miringkan tubuhnya agar jalan napas tetap terbuka dan segera hubungi tenaga medis jika kejang berlangsung lama.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat untuk Penderita Epilepsi

Meski tidak selalu bisa dicegah, epilepsi dapat dikelola agar tidak sering kambuh. Beberapa langkah yang dapat membantu antara lain:

  • Minum obat sesuai resep dokter secara teratur.
  • Tidur cukup dan menjaga pola tidur teratur.
  • Menghindari pemicu kejang seperti stres, cahaya berkedip, atau konsumsi alkohol berlebihan.
  • Menggunakan pelindung kepala saat bersepeda atau olahraga berisiko.
  • Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
  • Mengedukasi orang terdekat tentang langkah pertolongan pertama saat kejang.

Epilepsi adalah kondisi medis yang umum terjadi dan bisa dikelola dengan baik. Pemahaman yang benar mengenai penyebab, gejala, serta cara penanganannya dapat membantu mengurangi stigma di masyarakat. Dengan pengobatan teratur dan gaya hidup sehat, penderita epilepsi tetap dapat menjalani kehidupan yang aktif, produktif, dan berkualitas.

Stroke bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan sering datang tanpa peringatan. Kenali faktor risiko dan langkah pencegahannya dalam artikel berikut! https://rumahsakitband.com/kenapa-stroke-bisa-terjadi-dan-bagaimana-cara-menghindarinya/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme