Pernahkah Anda mengalami hidung tersumbat yang tidak kunjung membaik meskipun sudah minum obat flu atau dekongestan? Ditambah lagi dengan sakit kepala, nyeri di sekitar wajah, dan cairan hidung yang kental? Kondisi ini bisa jadi bukan sekadar pilek biasa, melainkan sinusitis, yaitu peradangan pada rongga sinus.
Sinusitis sering dianggap remeh karena gejalanya mirip dengan flu. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, sinusitis bisa menurunkan kualitas hidup, mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan berisiko menjadi kronis.
Apa Itu Sinusitis?
Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada lapisan rongga sinus, yaitu ruang kecil berisi udara yang berada di belakang dahi, pipi, dan mata. Peradangan ini menyebabkan penumpukan lendir, sehingga aliran udara terganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderita.
Penyebab dan Faktor Risiko Sinusitis
Sinusitis dapat dipicu oleh berbagai hal, di antaranya:
- Infeksi virus (paling sering, biasanya setelah pilek atau flu).
- Infeksi bakteri atau jamur, terutama pada kasus sinusitis kronis.
- Alergi, seperti alergi debu, serbuk sari, atau bulu hewan.
- Penyumbatan saluran sinus, misalnya akibat polip hidung atau septum hidung yang bengkok.
- Paparan polusi udara dan asap rokok.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena sinusitis meliputi:
- Riwayat alergi atau asma.
- Daya tahan tubuh lemah.
- Paparan lingkungan yang berpolusi.
- Kebiasaan merokok.
Gejala-Gejala Sinusitis
Gejala sinusitis dapat bervariasi, tergantung tingkat keparahannya, tetapi beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain:
- Hidung tersumbat berkepanjangan.
- Cairan hidung kental berwarna kuning atau hijau.
- Nyeri atau tekanan pada wajah (dahi, pipi, sekitar mata).
- Sakit kepala.
- Demam ringan.
- Bau mulut tidak sedap.
- Batuk yang memburuk di malam hari.
Jika berlangsung lebih dari 12 minggu, kondisi ini disebut sinusitis kronis.
Diagnosis Sinusitis
Untuk menegakkan diagnosis sinusitis, dokter biasanya akan melakukan:
- Wawancara medis terkait gejala dan riwayat kesehatan.
- Pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa hidung dan rongga sinus.
- Endoskopi hidung, menggunakan kamera kecil untuk melihat bagian dalam hidung.
- Pemeriksaan pencitraan (CT scan atau MRI), jika diperlukan untuk melihat kondisi sinus lebih detail.
- Tes alergi, bila dicurigai pemicu utamanya adalah alergi.
Pilihan Pengobatan Sinusitis
- Pengobatan Medis
- Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat.
- Kortikosteroid semprot hidung untuk mengurangi peradangan.
- Antibiotik, jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Operasi (misalnya operasi sinus endoskopik), bila sinusitis kronis tidak membaik dengan pengobatan.
- Perawatan Mandiri di Rumah
- Menghirup uap hangat untuk melegakan pernapasan.
- Minum banyak air agar lendir lebih encer.
- Mengompres hangat area wajah untuk mengurangi nyeri.
- Istirahat cukup untuk mempercepat pemulihan.
- Pengobatan Alternatif (Jika Relevan dan Sesuai Anjuran Dokter)
- Irigasi hidung dengan larutan saline (air garam steril).
- Beberapa terapi komplementer, seperti akupunktur, meski masih perlu penelitian lebih lanjut.
Cara Pencegahan dan Tips Hidup Sehat untuk Penderita Sinusitis
Agar sinusitis tidak mudah kambuh, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
- Jaga kebersihan tangan dan hindari kontak dengan orang yang sedang flu.
- Kendalikan alergi dengan obat atau menghindari pemicu.
- Gunakan humidifier di ruangan kering untuk menjaga kelembapan udara.
- Hentikan kebiasaan merokok dan hindari paparan asap rokok.
- Rutin berolahraga ringan untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk mendukung kesehatan pernapasan.
Sinusitis memang sering dianggap hanya pilek biasa, tetapi gejalanya bisa lebih mengganggu dan berlangsung lama. Dengan mengenali tanda-tanda, memahami penyebab, serta menjalani pengobatan yang tepat, sinusitis dapat diatasi dan dicegah agar tidak menjadi kronis. Jika hidung tersumbat dan nyeri wajah tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Masalah pernapasan seperti mengi atau napas berbunyi bisa jadi tanda asma yang sering diabaikan. Jangan remehkan gejala ini. Simak artikel lengkapnya untuk memahami cara deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan asma. https://rumahsakitband.com/asma-pada-anak-dan-dewasa-tanda-gejala-dan-cara-mengendalikannya/