Pernahkah Anda merasa cepat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat, sering pusing tanpa sebab jelas, atau mengalami penurunan berat badan tanpa disengaja? Banyak orang mengira hal ini hanya akibat kurang istirahat atau stres, padahal bisa saja gejala tersebut berkaitan dengan gangguan serius pada tubuh, salah satunya penyakit Addison.
Penyakit ini memang tergolong langka, tetapi dampaknya bisa berat bila tidak dikenali sejak dini. Mari kita pahami lebih dalam apa itu penyakit Addison, penyebab, gejala, hingga cara mengelolanya.
Apa Itu Penyakit Addison?
Penyakit Addison adalah kondisi ketika kelenjar adrenal (yang terletak di atas ginjal) tidak mampu memproduksi cukup hormon kortisol dan aldosteron. Kedua hormon ini berperan penting dalam mengatur metabolisme, tekanan darah, keseimbangan garam-mineral, hingga respons tubuh terhadap stres.
Karena kekurangan hormon ini, penderita Addison dapat mengalami kelemahan tubuh, dehidrasi, hingga gangguan serius yang disebut krisis adrenal, kondisi darurat medis yang bisa mengancam nyawa.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Addison
Penyakit Addison terbagi menjadi dua jenis:
- Addison primer
Terjadi akibat kerusakan langsung pada kelenjar adrenal, biasanya karena:
- Penyakit autoimun (paling sering terjadi)
- Infeksi (misalnya tuberkulosis atau HIV)
- Perdarahan pada kelenjar adrenal
- Tumor atau efek samping operasi
- Penyakit autoimun (paling sering terjadi)
- Addison sekunder
Disebabkan gangguan pada kelenjar pituitari di otak yang seharusnya mengirim sinyal ke kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit Addison antara lain:
- Riwayat penyakit autoimun (misalnya tiroid autoimun, diabetes tipe 1)
- Infeksi kronis
- Riwayat keluarga dengan kelainan endokrin
- Cedera atau pembedahan pada kelenjar adrenal
Gejala-Gejala Penyakit Addison
Gejala berkembang secara perlahan dan sering tidak disadari. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:
- Kelelahan ekstrem dan kelemahan otot
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Nafsu makan berkurang
- Kulit menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi), terutama pada lipatan atau bekas luka
- Tekanan darah rendah, sering pusing saat berdiri (hipotensi ortostatik)
- Rasa ingin makan garam berlebihan
- Mual, muntah, atau diare
- Nyeri otot dan sendi
Jika dibiarkan, penderita bisa mengalami krisis Addison, dengan gejala:
- Nyeri perut hebat
- Tekanan darah sangat rendah
- Dehidrasi berat
- Penurunan kesadaran
Kondisi ini membutuhkan penanganan darurat segera.
Proses Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis penyakit Addison, dokter biasanya melakukan:
- Pemeriksaan fisik: mengecek tekanan darah, warna kulit, dan tanda dehidrasi.
- Tes darah: mengukur kadar kortisol, natrium, kalium, serta antibodi.
- Tes stimulasi ACTH: untuk melihat respons kelenjar adrenal terhadap hormon perangsang.
- Pencitraan: CT scan atau MRI jika dicurigai ada kerusakan struktural pada kelenjar adrenal.
Pilihan Pengobatan Penyakit Addison
Penyakit Addison tidak bisa disembuhkan total, tetapi dapat dikendalikan dengan pengobatan jangka panjang.
- Pengobatan medis
- Terapi pengganti hormon:
- Hidrokortison, prednison, atau deksametason untuk menggantikan kortisol.
- Fludrokortison untuk menggantikan aldosteron.
- Hidrokortison, prednison, atau deksametason untuk menggantikan kortisol.
- Penyesuaian dosis saat sakit, stres, atau menjalani operasi.
- Terapi pengganti hormon:
- Penanganan krisis Addison
- Pemberian suntikan kortikosteroid dosis tinggi secara darurat.
- Terapi cairan infus untuk mengatasi dehidrasi dan tekanan darah rendah.
- Pemberian suntikan kortikosteroid dosis tinggi secara darurat.
- Pengelolaan mandiri
- Membawa kartu identitas medis atau gelang darurat agar tenaga medis mengetahui kondisi pasien.
- Menyimpan suntikan darurat kortikosteroid di rumah.
- Membawa kartu identitas medis atau gelang darurat agar tenaga medis mengetahui kondisi pasien.
Pencegahan dan Tips Hidup Sehat
Meskipun tidak selalu bisa dicegah, penderita Addison dapat hidup sehat dan produktif dengan langkah berikut:
- Konsumsi obat sesuai resep secara rutin tanpa terlewat.
- Kendalikan stres dengan relaksasi, olahraga ringan, atau meditasi.
- Jaga asupan cairan dan garam, terutama saat cuaca panas atau beraktivitas berat.
- Rutin kontrol ke dokter untuk evaluasi kadar hormon.
- Hindari penghentian obat mendadak, karena dapat memicu krisis adrenal.
Penyakit Addison adalah gangguan hormonal langka tetapi serius. Gejalanya sering mirip dengan keluhan sehari-hari, sehingga mudah terabaikan. Dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan teratur, penderita Addison dapat menjalani hidup normal dan sehat.
Jika Anda mengalami gejala mencurigakan seperti lelah berkepanjangan, penurunan berat badan tanpa sebab, atau kulit menggelap, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi berbahaya dan meningkatkan kualitas hidup.

Sering merasa perut panas, nyeri di bagian atas, atau mual setelah makan? Bisa jadi itu bukan gangguan pencernaan biasa. Yuk, kenali ulkus peptikum dan cara mencegahnya sebelum makin parah! https://rumahsakitband.com/ulkus-peptikum-luka-pada-lambung-dan-usus-dua-belas-jari/