- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularMRKH Syndrome: Penyebab Tidak Terbentuknya Rahim dan Dampaknya bagi Perempuan

MRKH Syndrome: Penyebab Tidak Terbentuknya Rahim dan Dampaknya bagi Perempuan

Bagi sebagian perempuan, tidak datangnya menstruasi hingga usia remaja sering kali menimbulkan kekhawatiran. Sebagian mungkin mengira hal itu disebabkan oleh stres, pola makan, atau ketidakseimbangan hormon. Namun, pada sebagian kecil kasus, penyebabnya bukan hal-hal umum tersebut — melainkan suatu kondisi langka yang disebut Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser Syndrome atau MRKH. Kondisi ini membuat rahim dan sebagian vagina tidak terbentuk dengan sempurna sejak lahir.

Apa Itu MRKH Syndrome?

MRKH Syndrome adalah kelainan bawaan langka yang terjadi pada sistem reproduksi perempuan, di mana rahim dan bagian atas vagina tidak berkembang secara normal. Meskipun demikian, perempuan dengan MRKH tetap memiliki indung telur (ovarium) dan hormon seksual yang normal, sehingga mereka akan mengalami tanda-tanda pubertas seperti pertumbuhan payudara dan rambut kemaluan.

Kondisi ini biasanya baru terdeteksi ketika remaja tidak mengalami menstruasi (amenore primer), meskipun tanda-tanda pubertas lainnya berkembang normal.

Penyebab dan Faktor Risiko MRKH Syndrome

Hingga kini, penyebab pasti MRKH Syndrome belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli menduga kondisi ini berkaitan dengan gangguan perkembangan saluran Müllerian pada janin perempuan selama masa kehamilan.

Beberapa faktor yang mungkin berperan antara lain:

  • Kelainan genetik, meski kebanyakan kasus tidak diturunkan secara langsung.
  • Faktor lingkungan selama kehamilan, seperti paparan bahan kimia tertentu atau gangguan hormonal pada ibu hamil.
  • Mutasi genetik spontan yang memengaruhi pembentukan organ reproduksi.

MRKH bukanlah akibat dari gaya hidup, dan bukan pula kesalahan ibu selama masa kehamilan.

Gejala-Gejala MRKH Syndrome

Ciri utama yang paling sering terlihat adalah tidak adanya menstruasi meski tanda pubertas telah muncul. Selain itu, beberapa tanda lain dapat meliputi:

  • Tidak adanya rahim dan sebagian vagina (terdeteksi lewat pemeriksaan medis).
  • Kesulitan berhubungan seksual karena vagina yang sangat pendek atau tidak terbentuk sempurna.
  • Tidak bisa hamil secara alami.
  • Beberapa penderita juga mengalami kelainan lain, seperti gangguan ginjal, tulang belakang, atau pendengaran (pada MRKH tipe II).

Proses Diagnosis MRKH Syndrome

Diagnosis MRKH biasanya dilakukan setelah seorang remaja memeriksakan diri karena belum juga menstruasi. Pemeriksaan medis yang dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan fisik dan ginekologi, untuk melihat bentuk dan panjang vagina.
  • USG atau MRI panggul, guna memastikan keberadaan rahim, vagina, serta kondisi organ reproduksi lainnya.
  • Tes hormonal, untuk memastikan kadar hormon estrogen dan progesteron normal.
  • Pemeriksaan genetik, jika dokter mencurigai adanya faktor keturunan atau kelainan kromosom.

Pilihan Pengobatan MRKH Syndrome

Hingga kini, MRKH tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun berbagai terapi dapat membantu penderita menjalani hidup yang sehat dan normal.
Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

1. Terapi Non-Bedah (Dilator Therapy)

Terapi ini menggunakan alat khusus bernama vaginal dilator untuk membantu memperluas atau membentuk saluran vagina secara bertahap tanpa operasi. Cara ini sering kali menjadi pilihan pertama bagi banyak pasien.

2. Operasi Rekonstruksi Vagina

Jika terapi non-bedah tidak efektif, dokter dapat menyarankan operasi rekonstruksi vagina (vaginoplasti). Tujuannya adalah menciptakan saluran vagina baru sehingga hubungan seksual dapat dilakukan dengan nyaman.

3. Dukungan Psikologis

Diagnosis MRKH dapat memberikan tekanan emosional yang besar. Konseling dengan psikolog atau bergabung dengan komunitas penderita MRKH dapat membantu perempuan menghadapi dampak emosional, terutama terkait identitas dan kesuburan.

4. Pilihan Reproduksi

Meskipun perempuan dengan MRKH tidak memiliki rahim, mereka masih dapat memiliki anak melalui metode reproduksi berbantu, seperti:

  • Surrogate pregnancy (ibu pengganti), dengan menggunakan sel telur sendiri.
  • Adopsi anak, sebagai alternatif membangun keluarga.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

Karena MRKH merupakan kelainan bawaan, tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun, deteksi dini dan dukungan medis serta emosional yang tepat dapat membantu penderita menjalani hidup yang produktif dan bahagia.

Beberapa tips yang dapat membantu:

  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sejak remaja, terutama jika belum mengalami menstruasi di usia 16 tahun ke atas.
  • Menjaga kesehatan reproduksi dengan pola makan bergizi dan aktivitas fisik yang teratur.
  • Mencari dukungan psikologis atau bergabung dengan komunitas MRKH untuk berbagi pengalaman dan saling menguatkan.

MRKH Syndrome merupakan kondisi langka yang menyebabkan rahim dan sebagian vagina tidak terbentuk sejak lahir. Meskipun tidak dapat disembuhkan, penanganan medis modern memungkinkan perempuan dengan MRKH tetap menjalani kehidupan yang sehat, bahagia, dan memiliki hubungan yang bermakna. Dukungan emosional dan pemahaman dari keluarga serta tenaga medis menjadi bagian penting dalam proses adaptasi terhadap kondisi ini.

Tubuh berkembang tak sesuai genetik? Waspadai Androgen Insensitivity Syndrome (AIS) — gangguan genetik langka pada sistem reproduksi. Baca artikel ini untuk kenali penyebabnya! https://rumahsakitband.com/ais-androgen-insensitivity-syndrome-gangguan-genetik-langka-pada-sistem-reproduksi/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme