- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularPemfigus Vulgaris: Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit dan Selaput Lendir

Pemfigus Vulgaris: Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit dan Selaput Lendir

Pernahkah Anda mengalami sariawan yang tidak kunjung sembuh atau muncul lepuhan di kulit yang terasa perih dan mudah pecah? Banyak orang mungkin menganggapnya hanya luka biasa, alergi, atau infeksi jamur. Namun, bila keluhan ini terus berulang dan semakin parah, bisa jadi itu merupakan tanda pemfigus vulgaris, sebuah penyakit autoimun langka yang dapat menyerang kulit dan selaput lendir, termasuk mulut, tenggorokan, hingga alat kelamin.

Karena gejalanya mirip dengan kondisi lain, pemfigus vulgaris sering terlambat terdiagnosis. Padahal, penyakit ini dapat membahayakan bila tidak segera ditangani.

Apa Itu Pemfigus Vulgaris?

Pemfigus vulgaris adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang protein pada kulit dan selaput lendir. Akibatnya, lapisan kulit terpisah dan terbentuk lepuhan (blister) yang mudah pecah, meninggalkan luka terbuka yang nyeri.

Berbeda dengan penyakit kulit biasa, luka pada pemfigus vulgaris cenderung lama sembuh, mudah kambuh, dan berisiko menimbulkan infeksi serius.

Penyebab dan Faktor Risiko Pemfigus Vulgaris

Penyebab pasti pemfigus vulgaris belum sepenuhnya diketahui, tetapi sistem imun yang menyerang sel kulit sendiri menjadi faktor utama. Beberapa faktor risiko yang diduga berperan antara lain:

  • Faktor genetik: riwayat keluarga dengan penyakit autoimun.
  • Usia: lebih sering terjadi pada orang usia 30–60 tahun.
  • Pengaruh obat-obatan tertentu, misalnya obat penurun tekanan darah (ACE inhibitor) atau antibiotik jenis tertentu.
  • Kondisi autoimun lain, seperti lupus atau miastenia gravis.

Gejala-Gejala Pemfigus Vulgaris

Gejala pemfigus vulgaris dapat muncul secara bertahap, dimulai dari mulut hingga kulit tubuh. Beberapa tanda yang umum meliputi:

  • Sariawan atau luka di mulut yang sulit sembuh.
  • Lepuhan di kulit yang rapuh, mudah pecah, dan meninggalkan luka terbuka.
  • Luka di tenggorokan atau hidung yang menimbulkan rasa nyeri saat makan atau menelan.
  • Lepuhan di area genital atau selaput lendir lain.
  • Rasa nyeri dan perih yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tanpa penanganan, lepuhan dapat menyebar luas, menimbulkan infeksi sekunder, dehidrasi, hingga komplikasi serius.

Proses Diagnosis Pemfigus Vulgaris

Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan:

  • Pemeriksaan fisik: mengevaluasi lepuhan pada kulit dan selaput lendir.
  • Biopsi kulit: mengambil sampel jaringan untuk melihat tanda khas pemfigus vulgaris di bawah mikroskop.
  • Tes darah: mendeteksi antibodi yang menyerang kulit.
  • Tes imunofluoresensi: mengonfirmasi adanya antibodi penyebab kerusakan jaringan.

Pilihan Pengobatan Pemfigus Vulgaris

Hingga kini belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan pemfigus vulgaris, tetapi pengobatan bertujuan untuk mengendalikan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi.

  1. Obat-obatan
    • Kortikosteroid (misalnya prednisone) untuk meredakan peradangan.
    • Obat imunosupresan (seperti azathioprine, mycophenolate mofetil) untuk menekan aktivitas sistem imun.
    • Terapi biologis (rituximab) pada kasus berat atau yang tidak merespons pengobatan standar.
    • Antibiotik atau antijamur, bila terjadi infeksi sekunder pada luka.
  2. Perawatan pendukung
    • Obat kumur khusus untuk mengurangi nyeri sariawan.
    • Salep atau krim untuk membantu penyembuhan kulit.
    • Asupan makanan lunak untuk memudahkan menelan.
  3. Rawat inap
    • Pada kasus berat, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk perawatan luka intensif, terapi cairan, dan pemantauan ketat.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat untuk Penderita Pemfigus Vulgaris

Pemfigus vulgaris tidak bisa dicegah sepenuhnya, tetapi penderita dapat mengurangi risiko kambuh dan meningkatkan kualitas hidup dengan langkah berikut:

  • Rutin kontrol ke dokter untuk pemantauan jangka panjang.
  • Hindari makanan pedas, asam, atau keras yang dapat melukai mulut.
  • Kelola stres, karena stres bisa memicu kekambuhan.
  • Jaga kebersihan mulut dan kulit untuk mencegah infeksi.
  • Ikuti aturan minum obat sesuai anjuran dokter, jangan menghentikan terapi secara tiba-tiba.

Pemfigus vulgaris adalah penyakit autoimun langka yang menyebabkan lepuhan pada kulit dan selaput lendir. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri, infeksi, hingga komplikasi serius bila tidak segera ditangani.

Meski tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, pengobatan medis yang tepat, kontrol rutin, dan gaya hidup sehat dapat membantu penderita mengendalikan gejala dan tetap menjalani hidup dengan kualitas baik.

Jika Anda mengalami sariawan berulang atau lepuhan kulit yang sulit sembuh, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Demam tinggi, nyeri sendi, atau ruam tanpa sebab jelas? Bisa jadi itu Penyakit Still, peradangan kronis langka. Yuk, kenali gejala dan penanganannya sebelum komplikasi muncul!. https://rumahsakitband.com/penyakit-still-peradangan-kronis-yang-jarang-diketahui/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme