- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularPenyakit Graves: Gangguan Autoimun pada Kelenjar Tiroid

Penyakit Graves: Gangguan Autoimun pada Kelenjar Tiroid

Apakah Anda sering merasa jantung berdebar tanpa sebab, berat badan turun drastis meski nafsu makan meningkat, atau sering berkeringat berlebihan padahal tidak sedang beraktivitas berat? Banyak orang mungkin mengira ini akibat stres atau kelelahan. Namun, bila keluhan tersebut terus berlanjut, bisa jadi itu tanda dari penyakit Graves—salah satu gangguan autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.

Penyakit ini cukup sering terjadi dan menjadi penyebab utama hipertiroidisme (produksi hormon tiroid berlebih). Jika tidak segera ditangani, penyakit Graves dapat menimbulkan komplikasi serius pada jantung, tulang, hingga mata.

Apa Itu Penyakit Graves?

Penyakit Graves adalah gangguan autoimun ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang kelenjar tiroid, sehingga memicu produksi hormon tiroid (T3 dan T4) secara berlebihan.

Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme, energi, suhu tubuh, dan fungsi organ vital. Jika kadarnya terlalu tinggi, metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat sehingga menimbulkan berbagai gejala tidak nyaman.

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Graves

Penyebab pasti penyakit Graves belum sepenuhnya diketahui. Namun, faktor berikut diyakini berperan:

  • Autoimun: tubuh memproduksi antibodi (TSI/thyroid-stimulating immunoglobulin) yang merangsang tiroid bekerja berlebihan.
  • Genetik: riwayat keluarga dengan penyakit autoimun meningkatkan risiko.
  • Jenis kelamin: lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
  • Usia: umumnya muncul pada usia di bawah 40 tahun.
  • Stres dan infeksi: dapat memicu atau memperburuk gejala.
  • Kebiasaan merokok: meningkatkan risiko penyakit Graves, terutama komplikasi pada mata (Graves’ ophthalmopathy).

Gejala-Gejala Penyakit Graves

Gejala bisa bervariasi, tetapi tanda yang umum muncul antara lain:

  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Jantung berdebar (palpitasi) atau detak jantung cepat
  • Mudah cemas, gelisah, atau sulit tidur
  • Tangan gemetar (tremor)
  • Intoleransi panas, mudah berkeringat
  • Kelemahan otot, terutama di lengan dan paha
  • Menstruasi tidak teratur pada wanita
  • Gondok (pembesaran kelenjar tiroid di leher)

Selain itu, penderita bisa mengalami komplikasi pada mata (Graves’ ophthalmopathy) dengan gejala:

  • Mata menonjol keluar (proptosis)
  • Mata kering, berair, atau terasa nyeri
  • Penglihatan ganda

Pada sebagian kecil pasien, penyakit Graves juga dapat memengaruhi kulit (Graves’ dermopathy), ditandai dengan penebalan kulit di bagian tulang kering.

Proses Diagnosis

Untuk memastikan penyakit Graves, dokter biasanya melakukan:

  • Pemeriksaan fisik, termasuk mengecek pembesaran tiroid dan kondisi mata.
  • Tes darah, untuk mengukur kadar hormon tiroid (T3, T4) dan TSH.
  • Tes antibodi tiroid, seperti TSI.
  • Pemindaian tiroid (radioactive iodine uptake scan), untuk menilai aktivitas kelenjar tiroid.
  • USG tiroid, bila diperlukan.

Pilihan Pengobatan Penyakit Graves

Pengobatan bertujuan menormalkan kadar hormon tiroid, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Beberapa pilihan terapi meliputi:

  1. Obat-obatan
    • Antitiroid (misalnya methimazole atau propylthiouracil) untuk menghambat produksi hormon tiroid.
    • Beta-blocker untuk meredakan gejala jantung berdebar dan tremor.
  2. Terapi yodium radioaktif
    • Digunakan untuk menghancurkan sel tiroid yang terlalu aktif. Setelah terapi ini, pasien biasanya memerlukan terapi hormon tiroid pengganti seumur hidup.
  3. Operasi (tiroidektomi)
    • Pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid, biasanya dilakukan bila terapi lain tidak efektif atau tidak cocok.
  4. Pengobatan mata
    • Obat tetes mata, kortikosteroid, atau operasi pada kasus Graves’ ophthalmopathy yang berat.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

Meskipun penyakit Graves tidak bisa dicegah sepenuhnya, langkah berikut dapat membantu mengendalikan gejala dan meningkatkan kualitas hidup:

  • Rutin minum obat sesuai resep dan jangan menghentikannya tanpa arahan dokter.
  • Kelola stres, misalnya dengan relaksasi, yoga, atau meditasi.
  • Hindari rokok, karena memperburuk komplikasi pada mata.
  • Konsumsi makanan seimbang, perbanyak sayur, buah, dan protein sehat.
  • Batasi kafein, karena dapat memperburuk jantung berdebar dan kecemasan.
  • Rutin kontrol ke dokter, untuk memantau kadar hormon tiroid secara berkala.

Penyakit Graves adalah gangguan autoimun yang menyebabkan produksi hormon tiroid berlebih. Gejalanya sering kali mirip dengan stres atau gangguan metabolik biasa, sehingga penting untuk waspada jika mengalami penurunan berat badan tanpa sebab, jantung berdebar, atau pembesaran kelenjar tiroid.

Dengan diagnosis tepat dan pengobatan yang sesuai, penderita Graves dapat menjalani hidup sehat dan produktif. Jika Anda merasakan gejala mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan sejak dini.

Berat badan naik tiba-tiba atau wajah berubah tanpa sebab jelas? Bisa jadi itu Sindrom Cushing. Yuk, kenali gejalanya dan cara mengatasinya sebelum makin parah!. https://rumahsakitband.com/sindrom-cushing-ketidakseimbangan-hormon-kortisol-dalam-tubuh/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme