- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularSindrom Kleine-Levin: Ketika Tidur Berlebihan Mengganggu Kehidupan

Sindrom Kleine-Levin: Ketika Tidur Berlebihan Mengganggu Kehidupan

Pernahkah Anda atau orang terdekat mengalami tidur yang tampak tak terkendali, terkadang sampai 20 jam sehari, disertai rasa bingung dan perubahan perilaku drastis? Banyak orang mungkin menganggapnya hanya karena kelelahan atau malas, padahal bisa jadi itu adalah Sindrom Kleine-Levin (KLS), gangguan tidur langka yang dapat mengganggu kehidupan sosial, pendidikan, dan pekerjaan penderitanya.

Apa Itu Sindrom Kleine-Levin?

Sindrom Kleine-Levin (KLS) adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan episode tidur berlebihan (hypersomnia) yang muncul secara tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu. Selama episode, penderita tidak hanya tidur lama, tetapi juga sering menunjukkan:

  • Perubahan suasana hati, seperti iritabilitas atau apatis
  • Perilaku kompulsif, misalnya makan berlebihan (hyperphagia)
  • Perubahan seksual atau perilaku sosial abnormal

Kondisi ini sangat jarang dan biasanya muncul pertama kali pada remaja laki-laki, meskipun perempuan juga dapat mengalaminya.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti KLS belum sepenuhnya diketahui, tetapi beberapa faktor diduga berperan:

  • Gangguan pada hipotalamus dan sistem saraf pusat, yang mengatur tidur dan perilaku
  • Faktor genetik, karena beberapa kasus terjadi dalam keluarga
  • Pemicu infeksi atau stres fisik/emosional, yang dapat memicu episode

Faktor risiko utama meliputi usia remaja hingga awal 20-an dan riwayat keluarga dengan gangguan tidur langka.

Gejala-Gejala Sindrom Kleine-Levin

Gejala utama KLS muncul dalam episode berulang:

  • Tidur berlebihan: 15–20 jam per hari selama episode
  • Perubahan perilaku: iritabilitas, apatis, kebingungan, kehilangan motivasi
  • Makan berlebihan: sering muncul hasrat makan besar selama episode
  • Gangguan persepsi dan perilaku sosial: perilaku seksual abnormal, penarikan diri dari lingkungan sosial
  • Gejala kognitif: kesulitan berkonsentrasi atau mengingat

Di luar episode, penderita biasanya kembali normal, tanpa gejala, sehingga kondisi ini sering sulit dideteksi.

Proses Diagnosis

Karena KLS jarang dan gejalanya mirip gangguan tidur atau psikologis lain, diagnosis memerlukan evaluasi menyeluruh oleh dokter spesialis saraf atau tidur. Pemeriksaan meliputi:

  • Riwayat medis lengkap: menilai pola tidur dan perilaku selama episode
  • Pemeriksaan fisik dan neurologis
  • Tes darah dan pencitraan otak (MRI/CT scan) untuk menyingkirkan penyebab lain, seperti tumor atau infeksi
  • Polisomnografi (sleep study) untuk mengevaluasi pola tidur

Diagnosis sering kali dibuat berdasarkan observasi gejala berulang dan kriteria klinis yang telah ditetapkan.

Pilihan Pengobatan

Hingga kini belum ada obat yang sepenuhnya menyembuhkan KLS, namun pengelolaan gejala dapat membantu:

  • Obat stimulan: seperti modafinil, dapat membantu mengurangi kantuk berlebihan selama episode
  • Obat mood stabilizer: lithium kadang digunakan untuk mengurangi frekuensi episode pada beberapa kasus
  • Terapi suportif: menjaga rutinitas tidur sehat, dukungan psikologis, dan edukasi keluarga

Selain itu, penting bagi keluarga dan lingkungan untuk memberikan dukungan emosional dan memastikan keamanan selama episode tidur panjang atau perilaku abnormal.

Cara Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

Karena penyebab pasti KLS belum diketahui, pencegahan langsung sulit dilakukan. Namun, beberapa langkah dapat membantu:

  • Jaga pola tidur teratur di luar episode
  • Kelola stres melalui relaksasi, olahraga ringan, dan hobi positif
  • Catat gejala dan episode untuk membantu dokter dalam memantau kondisi
  • Edukasi lingkungan sekitar agar keluarga, sekolah, atau rekan kerja memahami kondisi ini

Sindrom Kleine-Levin adalah gangguan tidur langka yang menyebabkan tidur berlebihan dan perubahan perilaku sementara. Meskipun tidak ada obat yang menyembuhkan, deteksi dini, pengelolaan gejala, dan dukungan lingkungan dapat membantu penderita menjalani kehidupan lebih normal.

Ingat, tidur yang berlebihan bukan selalu karena malas atau lelah, terkadang itu adalah sinyal tubuh dari gangguan neurologis yang memerlukan perhatian dan empati.

Gerakan atau suara tak terkendali pada anak atau remaja? Bisa jadi Sindrom Tourette. Baca artikel ini untuk kenali gejala, penyebab, dan penanganannya! https://rumahsakitband.com/sindrom-tourette-memahami-gerakan-dan-suara-tak-terkontrol/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme