- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularSpondilitis Ankilosa: Radang Tulang Belakang Kronis yang Perlu Diwaspadai

Spondilitis Ankilosa: Radang Tulang Belakang Kronis yang Perlu Diwaspadai

Apakah Anda pernah merasakan nyeri punggung yang tidak kunjung hilang meski sudah beristirahat atau minum obat pereda nyeri? Atau mungkin punggung terasa kaku setiap pagi hingga sulit bergerak bebas? Banyak orang menganggapnya hanya pegal biasa atau akibat posisi duduk yang salah, padahal bisa jadi itu tanda spondilitis ankilosa, yaitu peradangan kronis pada tulang belakang.

Kondisi ini sering tidak disadari pada awalnya, namun jika dibiarkan dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang dan membatasi aktivitas sehari-hari. Memahami penyakit ini lebih dalam dapat membantu masyarakat mengenali gejala sejak dini dan mencari penanganan medis yang tepat.

Apa Itu Spondilitis Ankilosa?

Spondilitis ankilosa adalah penyakit radang kronis pada sendi tulang belakang yang dapat menyebabkan nyeri, kaku, hingga penyatuan tulang (ankilosis). Penyakit ini termasuk dalam kelompok arthritis inflamasi, dan sering menyerang bagian tulang belakang bagian bawah (sakroiliaka) serta tulang belakang.

Seiring waktu, peradangan dapat memicu terbentuknya tulang baru, membuat tulang belakang menjadi kaku dan postur tubuh membungkuk permanen.

Penyebab dan Faktor Risiko

Hingga saat ini, penyebab pasti spondilitis ankilosa belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor yang berperan antara lain:

  • Genetik: Banyak penderita spondilitis ankilosa memiliki gen HLA-B27.
  • Jenis kelamin: Lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
  • Usia: Umumnya muncul pertama kali pada usia remaja akhir hingga dewasa muda (sekitar 20–40 tahun).
  • Riwayat keluarga: Risiko meningkat bila ada anggota keluarga dengan kondisi serupa.

Gejala Spondilitis Ankilosa

Gejala biasanya berkembang perlahan dan dapat berbeda pada setiap orang. Beberapa tanda yang umum meliputi:

  • Nyeri punggung bawah atau bokong yang membaik setelah aktivitas, tetapi memburuk saat istirahat.
  • Kekakuan tulang belakang terutama di pagi hari atau setelah lama duduk.
  • Kelelahan kronis.
  • Postur tubuh cenderung membungkuk.
  • Pada kasus lanjut, tulang belakang menjadi kaku dan sulit digerakkan.

Gejala juga bisa melibatkan bagian tubuh lain, seperti peradangan pada sendi besar (pinggul, lutut), mata (uveitis), hingga masalah pada jantung atau paru.

Proses Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis, dokter biasanya melakukan:

  1. Pemeriksaan fisik: Menilai fleksibilitas tulang belakang dan tanda-tanda peradangan.
  2. Tes darah: Mendeteksi gen HLA-B27 atau tanda peradangan.
  3. Pemeriksaan pencitraan:
    • Foto rontgen untuk melihat kerusakan sendi sakroiliaka.
    • MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk mendeteksi peradangan lebih awal.

Pilihan Pengobatan

Hingga kini, spondilitis ankilosa belum dapat disembuhkan, namun berbagai terapi dapat membantu mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan memperbaiki kualitas hidup penderita.

1. Terapi Medis

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS): Untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Obat biologis (anti-TNF, anti-IL-17): Digunakan bila OAINS tidak efektif.
  • Kortikosteroid: Dalam kondisi tertentu untuk mengurangi peradangan.

2. Terapi Non-Obat

  • Fisioterapi: Latihan peregangan dan postur untuk menjaga kelenturan tulang belakang.
  • Olahraga ringan: Seperti berenang atau yoga untuk mengurangi kekakuan.

3. Tindakan Bedah

Pada kasus berat, pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan sendi atau kelainan tulang belakang.

Pencegahan dan Tips Hidup Sehat

Karena berhubungan dengan faktor genetik, spondilitis ankilosa tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun, langkah berikut dapat membantu mengendalikan gejala dan memperlambat progres penyakit:

  • Rutin olahraga untuk menjaga fleksibilitas tulang belakang.
  • Menjaga postur tubuh tetap tegak.
  • Menghindari merokok karena dapat memperburuk komplikasi paru.
  • Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada sendi.
  • Rutin kontrol ke dokter spesialis reumatologi untuk pemantauan kondisi.

Spondilitis ankilosa adalah radang kronis pada tulang belakang yang dapat menimbulkan nyeri, kaku, hingga perubahan bentuk tubuh. Meski tidak dapat disembuhkan, gejala dapat dikendalikan dengan kombinasi pengobatan medis, fisioterapi, olahraga, serta gaya hidup sehat.

Dengan penanganan yang tepat sejak dini, penderita dapat tetap menjalani hidup produktif dan menjaga kualitas hidup tetap baik.

Sering sesak napas, batuk berkepanjangan, atau masalah pencernaan sejak kecil? Bisa jadi itu gejala Cystic Fibrosis. Yuk, kenali lebih dalam penyakit genetik ini agar tidak terlambat ditangani. https://rumahsakitband.com/cystic-fibrosis-gangguan-genetik-yang-menyerang-paru-dan-pencernaan/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme