- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
Penyakit Tidak MenularTelinga Berdenging Terus-Menerus? Kenali Tinnitus, Penyebab, dan Solusinya

Telinga Berdenging Terus-Menerus? Kenali Tinnitus, Penyebab, dan Solusinya

Pernah Merasakan Telinga Berdenging Tanpa Henti?

Banyak orang pernah mengalami telinga berdenging, baik hanya sesaat maupun dalam waktu cukup lama. Suara yang muncul bisa berupa dengungan, siulan, desisan, atau bunyi “nging” yang terasa mengganggu. Kondisi ini dikenal sebagai tinnitus, dan meskipun tidak berbahaya pada sebagian besar kasus, tinnitus bisa sangat mengganggu kualitas hidup karena memengaruhi konsentrasi, tidur, hingga kesehatan emosional.

Apa Itu Tinnitus?

Tinnitus adalah kondisi ketika seseorang mendengar bunyi atau dengungan di telinga tanpa adanya sumber suara dari luar. Tinnitus bukanlah penyakit, melainkan gejala dari gangguan lain yang memengaruhi sistem pendengaran atau saraf.

Tinnitus dapat muncul di satu telinga atau kedua telinga, bersifat sementara maupun menetap. Intensitasnya juga bervariasi, dari ringan hingga cukup parah sehingga menimbulkan stres.

Penyebab dan Faktor Risiko Tinnitus

Penyebab

  • Kerusakan sel rambut telinga dalam akibat paparan suara keras dalam jangka panjang.
  • Penuaan yang menyebabkan penurunan fungsi pendengaran.
  • Infeksi telinga atau penumpukan kotoran telinga (serumen).
  • Gangguan pada rahang (TMJ disorder).
  • Gangguan pembuluh darah (tinnitus pulsatif).
  • Penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya aspirin dosis tinggi, antibiotik tertentu, obat kanker, atau obat diuretik).

Faktor Risiko

  • Usia lanjut.
  • Paparan bising terus-menerus (pabrik, musik keras, konser).
  • Kebiasaan merokok.
  • Tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.
  • Stres dan kelelahan.

Gejala-Gejala Tinnitus

Gejala utama tinnitus adalah mendengar suara yang tidak berasal dari luar tubuh. Bentuk bunyinya bisa berbeda pada tiap orang, seperti:

  • Dengungan (buzzing).
  • Siulan (whistling).
  • Desisan (hissing).
  • Bunyi berdetak atau berdenyut (pulsatif).

Gejala tambahan yang mungkin menyertai:

  • Gangguan pendengaran.
  • Kesulitan tidur.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Rasa cemas atau stres akibat gangguan dengungan yang terus-menerus.

Proses Diagnosis Tinnitus

Untuk memastikan penyebab tinnitus, dokter dapat melakukan:

  1. Wawancara medis – riwayat kesehatan, penggunaan obat, serta pola gejala.
  2. Pemeriksaan fisik telinga – untuk melihat adanya infeksi, sumbatan, atau kelainan.
  3. Tes pendengaran (audiometri) – mengevaluasi tingkat kehilangan pendengaran.
  4. Tes pencitraan (CT scan atau MRI) – bila dicurigai adanya masalah pada saraf atau pembuluh darah.

Pilihan Pengobatan Tinnitus

1. Medis

  • Mengatasi penyebab utama: misalnya membersihkan kotoran telinga, mengobati infeksi, atau menghentikan obat yang memicu tinnitus.
  • Obat-obatan: seperti antidepresan atau obat penenang ringan untuk membantu pasien yang mengalami stres berat.
  • Alat bantu dengar: bila tinnitus disertai gangguan pendengaran.
  • Terapi suara (sound therapy): menggunakan bunyi lembut untuk “menyamarkan” dengungan.
  • Terapi perilaku kognitif (CBT): membantu pasien mengelola stres dan emosi terkait tinnitus.

2. Mandiri

  • Menghindari paparan suara keras.
  • Menggunakan pelindung telinga di lingkungan bising.
  • Tidur cukup dan menjaga pola tidur teratur.
  • Mengurangi konsumsi kafein, alkohol, dan rokok.
  • Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam.

3. Alternatif (Pendukung)

Beberapa orang mencoba terapi akupunktur, yoga, atau suplemen tertentu (misalnya ginkgo biloba). Namun, efektivitasnya masih memerlukan bukti medis yang lebih kuat.

Cara Mencegah Tinnitus

  • Batasi paparan suara keras dan gunakan earplug saat berada di lingkungan bising.
  • Dengarkan musik dengan volume sedang.
  • Jaga kesehatan telinga dengan rutin memeriksakan diri ke dokter THT.
  • Kendalikan tekanan darah dan kolesterol.
  • Hindari stres berlebihan dengan olahraga teratur dan relaksasi.

Tips Hidup Sehat untuk Penderita Tinnitus

  • Ciptakan lingkungan tidur yang tenang dengan suara latar lembut (white noise).
  • Atur pola makan seimbang kaya buah, sayur, dan omega-3 untuk kesehatan saraf.
  • Olahraga ringan secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah.
  • Catat kapan tinnitus muncul dan apa pemicunya, lalu hindari faktor tersebut.
  • Jangan ragu berkonsultasi ke dokter bila tinnitus semakin parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tinnitus atau telinga berdenging adalah gejala berupa bunyi di telinga tanpa sumber eksternal, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari paparan bising, gangguan telinga, hingga masalah pembuluh darah. Kondisi ini memang tidak selalu berbahaya, tetapi dapat memengaruhi kualitas hidup bila tidak ditangani dengan baik.

Dengan diagnosis tepat, pengobatan sesuai penyebab, serta gaya hidup sehat, tinnitus dapat dikendalikan sehingga penderita tetap bisa beraktivitas dengan nyaman.

Pernah tiba-tiba mata terasa gatal, berair, dan tampak merah? Jangan anggap sepele, bisa jadi itu infeksi konjungtiva. Cari tahu selengkapnya di artikel berikut! https://rumahsakitband.com/konjungtivitis-penyakit-mata-merah-yang-perlu-diwaspadai/

Subscribe Today

GET EXCLUSIVE FULL ACCESS TO PREMIUM CONTENT

SUPPORT NONPROFIT JOURNALISM

EXPERT ANALYSIS OF AND EMERGING TRENDS IN CHILD WELFARE AND JUVENILE JUSTICE

TOPICAL VIDEO WEBINARS

Get unlimited access to our EXCLUSIVE Content and our archive of subscriber stories.

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme